Bappenas Sebut Sejumlah Target Jokowi Masih Belum Tercapai

CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2023 19:42 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkap sejumlah target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum tercapai hingga saat ini. Berikut rinciannya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkap sejumlah target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum tercapai hingga saat ini. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkap sejumlah target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum tercapai hingga saat ini.

Pertama, pertumbuhan ekonomi. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Jokowi mematok ekonomi tumbuh 6,2 persen-6,5 persen. Namun, realisasi 2022 baru di angka 5,31 persen.

Kedua, tingkat kemiskinan yang ingin ditekan hingga 6 persen sampai 7 persen. Akan tetapi, pencapaian tahun lalu masih tinggi di angka 9,57 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga, tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang dipatok bisa di angka 3,6 persen hingga 4,3 persen. Sementara itu, realisasi tahun lalu masih tinggi menyentuh 5,86 persen.

Keempat, rasio gini yang ditargetkan menyentuh 0,374. Sedangkan tahun lalu masih di angka 0,381.

Meski demikian, ia mengatakan ada juga target yang tercapai. Target tersebut salah satunya, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Dalam RPJMN, GRK dipatok menembus 27,3 persen. Target ini tercapai dengan nilai yang bahkan menyentuh 26,87 persen pada 2022.

Target tercapai lainnya adalah nilai tukar petani (NTP). Dalam RPJMN, pemerintah menargetkan nilai tukar petani 100,5. Pada tahun lalu, nilai tukar sudah menyentuh 107. Hal yang sama, juga berhasil dicapai dalam target nilai tukar nelayan (NTN). Pemerintah menargetkan 100,2-107. Tapi realisasinya sebesar 106 pada tahun lalu.

"Dari semua capaian ini hanya penurunan emisi GRK, nilai tukar petani, dan nilai tukar nelayan yang di atas rencana kerja pemerintah 2022," jelasnya dalam konferensi pers di Istana Negara, Kamis (2/3).

Meskipun untuk target kemiskinan gagal dicapai, Suharso mengatakan pemerintah masih punya mimpi ambisius; menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem hingga mendekati 0 persen pada 2024. Ada 3 skenario yang akan dilakukan pemerintah, yakni pertama intervensi dengan pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin.

Kedua, peningkatan pendapatan. Ketiga, meminimalkan kantong-kantong kemiskinan. Untuk pengurangan kantong-kantong kemiskinan, Suharso menegaskan tidak bisa dilakukan di tingkat pusat saja, melainkan butuh bantuan pemerintah daerah.

"Program-program yang diinisiasi kementerian/lembaga dan hal yang dilakukan pemerintah untuk memerangi kemiskinan dari pemerintah pusat sudah cukup luar biasa. Kita harapkan kerja sama ini ada inisiasi daerah," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(skt/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER