Pertamina-JOGMEC Tingkatkan Sinergi dalam Transisi dan Keamanan Energi
Pertamina menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dalam rangka memperkuat kerja sama di bidang transisi energi dan menjaga keamanan energi. Sinergi ini akan memperkuat kerja sama dengan ruang lingkup yang lebih luas untuk peningkatan kajian implementasi studi CO2 secara efektif.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dan Chairman & CEO, JOGMEC, Mr. Takahara Ichiro, disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasrif, dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Nishimura Yasutoshi, di Side Event G7 Ministrial Meeting on Climate, Energy and Environment di Sapporo, Jepang, Jumat (14/4).
Nicke mengatakan, kerja sama ini diperlukan oleh Indonesia dan beberapa perusahaan Jepang yang sedang melakukan proyek pengembangan hulu minyak dan gas bumi untuk menghadapi era transisi energi. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi yang besar dalam penyimpanan CO2 bawah tanah, serta produksi bahan bakar bersih seperti hidrogen dan amonia.
"Kerja sama ini akan memperkuat langkah Pertamina dalam mengatasi perubahan iklim, menurunkan emisi karbon dan menjalankan transisi energi serta menjaga ketahanan energi nasional," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (17/4).
MoU ini akan diperdalam dengan Joint Study Agreement (JSA) untuk implementasi Carbon Capture Utilization & Storage (Huff and Puff) di Lapangan Sukowati milik Pertamina EP Cepu (PEPC). Kelanjutan kerja sama ini direncanakan akan ditandatangani di Indonesia pada Juli 2023 dan terus diperkuat dengan penandatanganan JSA kedua pada tahun depan.
Sebelumnya, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina EP dan JOGMEC telah berkolaborasi dalam studi bersama terhadap injeksi CO2 di Lapangan Jatibarang di Jawa Barat sejak Agustus 2022. Hasil dari kolaborasi ini berhasil menerapkan CO2 Huff and Puff untuk menunjukkan dan memverifikasi efek CO2 EOR dan terkait penyimpanan CO2 di bawah tanah pada lapangan minyak dan gas yang telah mengalami penurunan produksi.
Dalam MoU ini, Pertamina dan JOGMEC akan mengkaji dan mempromosikan proyek-proyek yang terkait dengan memanfaatkan CO2 untuk meningkatkan produksi minyak dan gas melalui teknologi Enhanced Oil/Gas Recovery (EOR/EGR).
Selain itu, kolaborasi ini juga melakukan kerja sama pada produksi hidrogen dan amonia dengan penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture & Storage), serta penangkapan dan penyimpanan gas buang CO2 oleh sektor industri, seperti pembangkit listrik, pabrik baja dan semen yang termasuk CCS Hub dan Cluster Industry. Kerja sama tersebut juga ditujukan pada perusahaan-perusahaan Jepang yang berada dalam naungan JOGMEC.
JOGMEC juga berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan energi Jepang dan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan dan netralitas karbon di Kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal ini dilakukan berdasarkan konsep Asian Zero Emission Community (AZEC) dan Asian Energy Transition Initiative (AETI) yang dipimpin oleh pemerintah Jepang.
Melalui kerja sama dengan Pertamina, JOGMEC juga berupaya untuk mewujudkan realisasi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan netralitas karbon di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.
(rir)