Harga minyak naik pada Jumat (5/5) sore waktu AS atau Sabtu (6/5) pagi WIB.
Mengutip Reuters, minyak mentah Brent ditutup US$2,80 atau naik 3,9 persen ke US$75,30 per barel. Sementara West Texas Intermediate AS naik US$2,78 atau 4,1 persen ke US$71,34 setelah empat hari penurunan yang mengirim kontrak ke posisi terendah yang sejak akhir 2021.
Meskipun terbang, secara mingguan harga minyak masih melemah. Untuk Brent, pelemahan mingguan mencapai 5,3 persen. Sementara WTI melemah 7,1 persen. Dengan kondisi itu, kedua patokan harga minyak itu sudah melemah tiga minggu berturut-turut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis menyebut penurunan harga minyak itu dipicu aksi tunggu pasar terhadap rilis suku bunga acuan bank sentral AS. Pelemahan juga dipicu kekhawatiran pasar bahwa krisis perbankan AS akan memperlambat ekonomi dan melemahkan permintaan bahan bakar minyak.
"Harga minyak memang sedang turun harga dipicu kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi sebagian besar di sektor perbankan," kata Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.
Minyak juga mendapatkan tekanan dari penurunan aktivitas pabrik di China pada April lalu. Hal itu memicu penurunan permintaan minyak dari negeri yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia tersebut sehingga membuat harganya tergelincir.
Namun, analis menyebut laporan data penciptaan lapangan kerja di AS yang baik meredakan kekhawatiran pasar atas potensi penurunan kinerja ekonomi sehingga membuat pelemahan harga minyak bisa ditahan.