Melihat Nasib Mal 'Zombie', dari Blok M hingga Plaza Semanggi

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jul 2023 06:59 WIB
Mal Blok M hingga Plaza Semanggu yang dulu pernah menjadi andalan muda mudi ibu kota kini sepi bak kota mati, imbas covid-19 hingga pengaruh online shop.
Mal Blok M hingga Plaza Semanggu yang dulu pernah menjadi andalan muda mudi ibu kota kini sepi bak kota mati, imbas covid-19 hingga pengaruh online shop. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gemerlap pusat perbelanjaan andalan Ibu Kota Jakarta kini mulai redup. Satu per satu mulai sunyi. Seperti Mal Blok M yang dulu pernah menjadi andalan muda mudi ibu kota. Kini sepi bak kota mati.

CNNIndonesia.com mencoba mengunjungi mal-mal yang bak kota zombie itu.

Ada Plaza Semanggi, Pasaraya Grande, hingga Mal Blok M yang hits dengan label 'Mal Bawah Tanah'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Plaza Semanggi

Bahu beradu lumrah di tengah ramainya Plaza Semanggi dahulu kala. Bahkan, kaki kerap berat melangkah imbas sesaknya mal di bilangan Jakarta Selatan ini. Sayang, semua hanya kenangan.

Saat tiba di mal itu, suasana dingin sudah terasa. Bahkan, genangan air membanjiri lahan parkir mal ini.

Masuk dari pintu barat, terdengar langkah salah satu pedagang yang menyeret tumpukan barang dagangannya. Ia terburu-buru membuka tokonya seakan tak rela kehilangan satu pun pembelinya.

Langkah sang wanita diikuti jejak kaki putranya. Remaja tanggung itu cekatan memikul barang dagangan sang ibu yang ternyata berupa pakaian muslim.

"Jangan lupa salat ya," kata pedagang wanita tersebut menitipkan pesan kepada putranya yang beranjak pergi.

Penulis pun bergegas mengitari lantai dasar Plaza Semanggi. Bagaikan tawaf, tujuh putaran berlalu ternyata tak mengubah jumlah pedagang yang melapak. Jari tangan penulis tak kesulitan menghitung aktivitas manusia di sini.

Sampai pada akhirnya penulis menghampiri salah satu toko pakaian muslim. "Iya di sini sepi. Bukan karena masih pagi, tapi memang cuma segini toko yang buka," tutur pedagang itu.

Pantauan penulis, hanya kurang dari 10 toko yang bercahaya. Sisanya tertutup rapat, gelap, dipenuhi debu tebal.

Suara napas penulis bahkan terdengar jernih di lantai ini. Namun, kesunyian pecah ketika ada sesosok perempuan paruh baya tampak sibuk merapikan baju dagangannya.

Namanya Euis. Wanita 57 tahun itu mengaku sudah lima tahun melapak di Plaza Semanggi. Menurutnya, mal ini berubah selaiknya sarang zombie sejak pandemi covid-19 menyerang.

"Omzet bukan turun lagi, dahsyat. Bukan berapa persen lagi turunnya. Dulu nih ya, sebelum pandemi itu jam 12 siang saya sudah dapat Rp1 juta. Sekarang, sebulan baru dapat itu Rp1 juta, ya mentok Rp1,5 juta. Jauh banget, ribuan persen kali turunnya," curhat Euis sembari menyeka matanya yang berkaca-kaca.

Ia mengaku rindu sahut-sahutan pedagang di Plaza Semanggi. Euis menceritakan teman sejawatnya yang tak kunjung kembali berniaga meski covid-19 sudah mereda.

Meski hatinya sedih, ia tetap percaya pintu rezeki akan selalu terbuka. Euis juga bersyukur pihak pengelola mal mau berbenah. Menurutnya, Plaza Semanggi tengah dalam masa renovasi dengan niat melahirkan konsep baru yang lebih segar.

"Alhamdulillah manajemennya bijaksana. Harga sewa toko sih seragam ya, mau yang lama atau baru. Tapi sekarang untuk sewa dibebaskan, gratis. Cuma servis sama listrik kita yang bayar. Itu sudah sejak pandemi sampai sekarang, dari 2019 itu," tuturnya.

"Kita kan sekarang yang buka cuma sedikit. Jadi sama-sama saling bantu kan. Enggak ada lebih dari 10 toko ini, makanya saling bantu. Kita sebenarnya sudah engap-engapan juga," imbuhnya.

Ternyata kesunyian tak hanya timbul di lantai dasar. Suasana mencekam bahkan terasa di lantai 3A. Ada sudut di lantai tersebut yang tampak terbengkalai, lengkap dengan tumpukan debu, lubang di papan eskalator, hingga suasana pengap.

Beberapa eskalator di mal ini tak berfungsi normal.

Setiap kaki melangkah, sama sekali tak ada sahut-sahutan pedagang yang beradu menarik calon pembeli. Wajar saja, rata-rata toko tak berpenghuni, lengkap dengan rolling door tertutup rapi.

Bukan nama toko yang terpampang di rolling door Plaza Semanggi, melainkan secarik kertas iklan bertuliskan 'Dijual/Disewakan'.



Banyak ruko kosong disewakan bahkan dijual

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER