Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Cadangan AS yang Tampak Merosot
Harga minyak bangkit pada pembukaan perdagangan Selasa (18/7), setelah sempat turun sehari sebelumnya. Kenaikan ini dipicu pasokan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang tampak menurun.
Investor tengah menunggu data industri AS, yang diharapkan menunjukkan cadangan minyak mentah AS mengetat.
Mengutip Reuters, kontrak berjangka Brent naik 11 sen menjadi U$78,61 per barel. Sementara, kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 15 sen menjadi U$74,30 per barel.
Lihat Juga : |
Produksi minyak serpih AS diproyeksikan turun menjadi hampir 9,40 juta barel per hari pada Agustus, yang akan menjadi penurunan bulanan pertama sejak Desember 2022. Demikian data yang dilaporkan dari Administrasi Informasi Energi.
Kemarin, harga minyak tertekan data pertumbuhan China dan kembali berproduksinya ladang-ladang minyak utama Libya.
Kinerja ekonomi China di masa pemulihan pascacovid tak sesuai ekspektasi pasar. Padahal, Tiongkok merupakan importir minyak terbesar dunia.
Di sisi lain, dimulainya kembali produksi di ladang-ladang minyak utama pun turut menekan harga. Sumber-sumber minyak itu sempat menyetop produksi buntut protes atas penculikan mantan menteri keuangan Libya.
(pta)