ANALISIS

Kenapa India yang Berpenduduk 1,4 M Jiwa Bisa Ekspor Beras, RI Impor?

CNN Indonesia
Selasa, 12 Sep 2023 07:42 WIB
Pengamat menyebut pertanian di India memang lebih baik dibandingkan RI. Karena itu, meski penduduk mereka tembus 1,4 miliar, India tak kekurangan beras.
Pengamat menyebut sektor pertanian di Indonesia kalah dengan India dan China karena infrastruktur pengairan yang tak memadai. ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA).

Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Eliza Mardian juga menyoroti pentingnya irigasi. Menurutnya, irigasi di Indonesia banyak yang kurang terurus dan bahkan rusak karena pembangunan dan konversi lahan. Padahal, kunci tanaman tumbuh adalah ketersediaan air.

"Infrastruktur pengairan Indonesia belum memadai seperti India dan China, dari jumlah reservoir dan bendungan saja sudah beda jauh. Pemerintahnya serius mengurusi pangan, ini terlihat dari total support pertanian, baik di produsen maupun konsumen," ujar Eliza.

Menurutnya, kebijakan pertanian India banyak memberikan bantuan di tingkat konsumen pangan alias subsidi di level konsumen sehingga masyarakat bisa menjangkau harga pangan. Sedangkan China unggul dari sisi besaran dukungan ke produsen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia saat ini baru fokus di produsen. Itupun belum totalitas. Eliza pun menyoroti subsidi pemerintah yang malah turun di beberapa aspek, seperti pupuk dan solar yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin-mesin pertanian.

Diversifikasi pangan

Selain itu, Eliza menyoroti keberhasilan India mendiversifikasi pangan. Ia menyebut swasembada pangan India terjadi berkat bahan pangan pokoknya yang beraneka ragam.

Data yang dimilikinya, berkat konversi itu, porsi kebutuhan pangan beras bisa digeser jadi 40 persen dan gandum bisa mencapai 40 persen. Sementara 20 persen sisanya dipenuhi pangan lokal.

Gandum memang bisa ditanam di India karena iklimnya subtropis. Pada akhirnya India menjadi produsen gandum kedua terbesar dunia, mengungguli Rusia di posisi ketiga.

Sedangkan Indonesia masih fokus dengan konsumsi beras dan baru mulai beralih ke gandum sekarang. Sayang, gandum tak bisa tumbuh optimal di Indonesia sehingga ujung-ujungnya impor.

"Jika di Indonesia tidak ada gandum, sebetulnya ada biji-bijian yang mirip gandum, yakni sorgum. Sorgum relatif lebih baik dan bisa ditanam massal di daerah tropis. Namun, kembali lagi ke sosialisasi, dukungan, dan pengolahan produk turunan sorgum dalam aneka makanan Indonesia yang kalah gencar dari olahan gandum," tuturnya.

Ia menegaskan India tidak terlalu bergantung dengan beras sehingga masih bisa mengekspor meski penduduknya banyak. Menurutnya, langkah Indonesia masih keliru karena diverifikasi yang dikejar bukan produk yang memang bisa ditanam di tanah air.

"Jadi, memang kebijakan negara lain tidak bisa diadopsi 100 persen, beberapa mesti diadaptasi sesuai kondisi negara masing-masing," tutup Eliza.



(skt/agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER