EDUKASI KEUANGAN

Tips Bagi Korban PHK Menata Hidup, Cari Modal dan Membuka Bisnis Baru

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Okt 2023 09:00 WIB
Perencana keuangan memberikan beberapa tips bagi pekerja yang terkena PHK dalam menata hidup dan membuka pintu rezeki baru. Ilustrasi. ( iStock/PeopleImages).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus berlanjut di berbagai industri, seperti perbankan, teknologi informasi (IT), media, hingga tekstil.

PHK bukan cuma momok untuk perusahaan rintisan alias startup, tapi juga 'hantu' bagi para karyawan di kantor terkenal.

Sebut saja The Fed yang merumahkan 300 karyawan hingga akhir 2023 dan Meta milik Mark Zuckerberg yang tak pernah usai mem-PHK karyawannya.

Perencana Keuangan PINA I Nyoman Bhawa Laksana paham betul PHK adalah momok bagi para karyawan. Agar PHK tak mengubur masa depan pekerja, Bhawa punya 3 check point untuk meneruskan hidup.

1. Mental health

Bhawa meminta pekerja yang terkena PHK menceritakan musibah tersebut kepada orang terdekat, termasuk keluarga. Ini dilakukan agar PHK tak terus-menerus membebani pikiran dan menghambat gerak ke depan.

"Tidak disarankan untuk bercerita dengan sesama yang mengalami PHK. Karena tidak semua yang mengalami PHK dapat tetap berpikiran terbuka dan positif," kata Bhawa kepada CNNIndonesia.com, Jumat (6/10).

"Dengan selalu berpikiran terbuka dan positif, bisa jadi PHK justru menimbulkan semangat untuk mengejar hal-hal yang sempat disisihkan dahulu saat sibuk dengan pekerjaan dan menemukan passion yang sebenarnya," sambungnya.

2. Financial health

Setelah mental health oke, ia menyarankan korban PHK untuk langsung mengecek kesehatan keuangan. Jika kondisi keuangan buruk, mental seseorang berpotensi makin kacau.

Beberapa poin yang harus diperhatikan, antara lain berapa pesangon dan kapan cair, kapan program asuransi dari mantan perusahaan berhenti, bagaimana migrasi BPJS Ketenagakerjaan dari dibayarkan kantor menjadi mandiri, hingga berapa yang bisa dicairkan dari BPJS Ketenagakerjaan tersebut.

"Dengan melakukan financial check up, seseorang dapat melihat kondisi keuangannya lebih rasional daripada sebelumnya. Segera cek berapa dana darurat, aset, utang, dan cashflow yang sedang berjalan. Lakukan perubahan disesuaikan dengan kondisi tanpa penghasilan," tuturnya.

"Gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan membuat kita lebih rasional dan tenang untuk memutuskan langkah karier selanjutnya," imbuh Bhawa.

3. Career path

Setelah mental sudah positif dan keuangan terkontrol, saatnya menentukan arah karier berikutnya. Bhawa menyebut bisa saja sang pekerja selama ini belum puas dengan kariernya, termasuk pekerjaan di kantor lama.

Terkadang, hidup dari gaji bulanan membuat seseorang berat keluar dari zona nyaman. Menurutnya, sisi positif PHK membuat Anda dipaksa untuk terjun ke medan tempur sesungguhnya.

"Coba cek skill apa saja yang menonjol. Coba belajar sesuatu yang baru, bisa skill atau hobi. Coba masuki lingkungan baru. Kemudian, coba buat rencana karier dengan beberapa alternatif. Apakah melanjutkan karier dengan jobdesk serupa di industri yang sama, menjadi profesional, freelancer, atau entrepreneur," jelas Bhawa.

"Banyak pengusaha sukses yang mulanya adalah karyawan dan berhenti dari pekerjaanya. Siapa tahu Anda adalah calon pengusaha sukses berikutnya," tambahnya.

Kalau bralih jadi pebisnis, dari mana modalnya?

Perencana Keuangan OneShildt Consulting Imelda Tarigan berpesan kepada para korban PHK agar tak gegabah jika ingin banting setir jadi pebisnis. Menurutnya, pemula yang mau terjun ke dunia usaha harus paham dasar-dasarnya.

Imelda tidak menyarankan Anda langsung jor-joran dengan duit besar. Ia meminta para korban PHK itu mencoba memahami operasional bisnis dengan dana sesedikit mungkin.

"Misalnya dengan memahami dulu arus bisnis dan penjualannya. Kuasai titik lemahnya dan eksplorasi peluang marketingnya," saran Imelda.

Menurutnya, tabungan semasa masih bekerja boleh digunakan untuk berbisnis. Namun, Imelda meminta Anda menghitung matang, khususnya setelah bisa mendapatkan laba.

Ia menyarankan agar sebisa mungkin menghindari pinjaman online (pinjol) untuk modal bisnis. Sementara itu, pinjaman ke bank baru bisa dilakukan ketika bisnis Anda mulai terlihat labanya dan konsisten dalam waktu setidaknya 3 tahun.

"Untuk tahap awal, jangan fokus pada modal, tapi fokuslah pada penguasaan lapangan dan marketing dulu. Setelah itu, barulah pelan-pelan dilakukan suntikan dana agar risiko kegagalan bisa diminimalisir. Dalam bisnis, kepala harus dingin. Jangan gegabah ingin cepat jadi konglomerat, takutnya malah akan melarat," tandasnya.

2 Jenis Bisnis Patut Dicoba Bagi Korban PHK


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :

TOPIK TERKAIT