KAI Respons Protes Penumpang soal Sistem Scan Wajah di Stasiun Bandung
PT KAI (Persero) buka suara soal penumpang memprotes penerapan fasilitas face recognition alias boarding menggunakan pemindai wajah di Stasiun Bandung.
Protes salah satu penumpang tersebut diluapkan di media sosial X. Sang penumpang mengaku tak ingin menjalani scan atau pemindaian atau wajah tersebut.
Namun, keengganannya itu malah membuat dirinya kesulitan boarding. Si penumpang harus menunggu 10 menit sebelum kereta berangkat untuk melakukan proses boarding.
Sebab, pintu masuk hanya dikhususkan bagi masyarakat yang sudah mendaftar diri untuk face recognition. Meski begitu, yang sudah mendaftar face recognition pun harus antre panjang.
Di sisi lain, yang sudah mendaftar face recognition pun wajahnya kerap tak terdeteksi oleh sistem. Ujung-ujungnya, mereka tetap harus scan tiket dan data KTP.
Alhasil, penumpang pun kesulitan boarding tepat waktu.
Menanggapi hal tersebut, Manajer Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono mengatakan kejadian itu merupakan buntut dari kesalahpahaman petugas di lapangan dalam memberikan informasi kepada penumpang yang bersangkutan.
KAI pun meminta maaf atas kesalahpahaman tersebut.
"Ini menjadi masukan bagi kami agar dapat memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para petugas kami di lapangan terkait aturan yang kami terapkan pada pintu boarding di stasiun Bandung," kata Mahendro seperti dikutip dari detik finance, Minggu (19/11).
Meski begitu, Mahendro membantah informasi yang disampaikan soal boarding tanpa face recognition hanya bisa dilakukan 10 menit sebelum boarding.
Ia menjelaskan pihaknya telah membuat pintu utara Stasiun Bandung sebagai jalan masuk yang diprioritaskan untuk penumpang yang mau boarding dengan sistem face recognition.
Sementara, bagi masyarakat yang memang belum mendaftar ataupun yang tidak mau mendaftar diri untuk sistem face recognition bisa masuk dengan leluasa di pintu selatan.
"Untuk diketahui juga bahwa pintu utara boarding stasiun Bandung per 1 Oktober sudah kami terapkan khusus untuk yang sudah terdaftar untuk sistem face recognition," papar Mahendro.
Meski begitu, pihaknya tetap menyiagakan fasilitas boarding manual di pintu utara untuk mengantisipasi apabila ada terjadi hal-hal yang mengakibatkan sistem face recognition tersebut tidak dapat dipakai atau sedang bermasalah.
"Jadi sebenarnya untuk boarding manual pun masih bisa di pintu selatan dan tidak harus menunggu sampai 10 menit sebelum keberangkatan," ucap Mahendro.