Citibank Indonesia Tutup, Bisnis Konsumer Dicaplok UOB
UOB Indonesia resmi mengakuisisi bisnis konsumer Citibank Indonesia hari ini (20/11). Akuisisi ini mencakup bisnis perbankan ritel, kartu kredit, dan pinjaman tanpa agunan, serta perpindahan karyawan.
"Penjualan ini tidak termasuk bisnis institutional banking Citi, dan Citi tetap fokus untuk melayani para klien institusional di Indonesia baik secara lokal, regional, maupun global," kata Head of Legacy Franchises Citi Titi Cole dalam keterangan resmi, Senin (20/11).
Pengumuman akuisisi hari ini menyusul selesainya proses integrasi di Malaysia dan Thailand pada November 2022 dan di Vietnam pada Maret 2023.
Penjualan ini diharapkan memberikan keuntungan modal yang sedang bagi Citi. Secara total, penjualan keempat bisnis konsumen tersebut kepada UOB telah memberikan keuntungan modal sekitar US$1,1 miliar atau Rp16,0 triliun (asumsi kurs Rp15.397 per dolar AS).
UOB Indonesia mengatakan penambahan jumlah karyawan itu akan memperkuat tim bank.
"Dengan ekspansi organik, jangkauan ritel UOB di empat negara akan semakin luas didukung dengan basis nasabah ritel UOB di ASEAN yang mencapai hampir 8 juta," demikian bank tersebut.
Citigroup mengumumkan keluar dari bisnis consumer banking di 14 pasar di wilayah Asia, Eropa, Timur Tengah dan Meksiko sebagai bagian dari pembaruan strategi perusahaan.
Penghentian bisnis consumer banking Citi yang telah diumumkan sebelumnya di Cina dan Korea. Perusahaan juga mengumumkan akan melakukan IPO untuk bisnis consumer banking, small business dan middle market banking operations di Meksiko, dan telah memulai kembali proses penutupan bisnis consumer banking di Polandia.
(pta)