PT Bukit Asam (PTB) meminta dilibatkan pemerintah dalam pengadaan energi baru terbarukan (EBT) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kami membutuhkan dukungan atau penugasan PTBA untuk ikut serta dalam mendukung target bauran EBT di Indonesia. Misalnya penyediaan EBT di IKN dan wilayah Indonesia lainnya," ujar Direktur Utama PTBA Arsal Ismail dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi VII DPR, Senin (27/11).
Dalam kesempatan itu, Arsal juga menyampaikan permintaan PTBA lainnya, di antaranya penguatan regulasi yang mendukung keberlanjutan industri batu bara untuk mendukung ketahanan energi nasional dengan tetap mempertahankan target net zero emission (NZE) di 2060.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga meminta dukungan regulasi dan insentif untuk melakukan inisiasi dalam rangka utilisasi produk turunan batu bara.
Sementara itu, total produksi batu bara PTBA mencapai 31,9 juta ton per September 2023. Angka itu naik 15 persen dari 27,7 juta ton pada periode sama tahun lalu.
Dari sisi laba bersih, PTBA membukukan sebesar Rp3,8 triliun. Kemudian total aset perusahaan mencapai Rp36 triliun dan pendapatan Rp27,7 triliun.
"PTBA terus mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional dan melakukan efisiensi pada seluruh proses bisnis perusahaan, sejalan dengan target hingga akhir tahun 2023," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin dalam keterangannya resmi, Senin (27/11).