Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Senin (18/3) pagi, melanjutkan pergerakan minggu lalu yang sudah melesat hampir 4 persen.
Mengutip Reuters, harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik tipis 3 sen menjadi US$85,37 per barel pada 0045 GMT. Sementara itu untuk minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) kontrak penjualan April naik 10 sen menjadi US$81,14.
Analis menyebut kenaikan merupakan imbas dari pengetatan pasokan yang terjadi imbas risiko geopolitik tinggi imbas serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak Rusia selama seminggu terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Sabtu (16/3) diketahui salah satu serangan memicu kebakaran singkat di kilang Slavyansk di Kasnodar yang memproses 8,5 juta metrik ton minyak mentah per tahun, atau 17 ribu barel per hari.
Lihat Juga : |
Analisis Reuters menyebut serangan tersebut telah menghancurkan sekitar 7 persen kapasitas penyulingan Rusia pada kuartal pertama.
Tak hanya risiko geopolitik di Rusia dan Ukraina. Konflik di Timur Tengah yang dipicu pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa ia akan melanjutkan rencana untuk memasuki daerah kantong Rafah di Gaza, tempat lebih dari 1 juta pengungsi Palestina berlindung juga membakar harga minyak.
Namun, penguatan tertahan aksi tunggu investor terhadap hasil pertemuan Federal Reserve AS soal nasib suku bunga acuan.
Pasalnya, suku bunga yang lebih rendah akan merangsang permintaan di AS sehingga mendukung harga minyak.