Airlangga Klaim Tarif 19 Persen AS Selamatkan 1 Juta Buruh dari Petaka

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 17:23 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim 1 juta buruh selamat dari petaka berkat keberhasilan RI bernegosiasi dengan AS sehingga tarif jadi 19 persen.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim 1 juta buruh selamat dari petaka berkat keberhasilan RI bernegosiasi dengan AS sehingga tarif jadi 19 persen. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim 1 juta buruh Indonesia selamat dari hal-hal buruk berkat keberhasilan pemerintah bernegosiasi dengan AS sehingga tarif dagang ke Negeri Paman Sam itu bisa turun dari 32 menjadi 19 persen.

Ia tak menyebut gamblang ancaman tersebut, termasuk apakah ada potensi pemutusan hubungan kerja (PHK). Airlangga hanya menegaskan hal buruk itu akan terjadi jika tarif resiprokal yang diterima Indonesia tetap 32 persen.

"Kalau (tarif resiprokal) 32 persen artinya tidak ada dagang. Kalau 32 persen sama dengan 'embargo dagang' dan itu 1 juta pekerja di sektor padat karya bisa terkena hal yang tidak kita inginkan," jelasnya dalam Konferensi Pers Joint Statement Indonesia-AS di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (24/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ancaman tersebut muncul karena Amerika Serikat selama ini merupakan salah satu tujuan ekspor utama Indonesia. Menurut data Airlangga, pangsa pasar di Negeri Paman Sam mencapai 11,22 persen.

Menko Airlangga menegaskan tidak mudah bagi Indonesia jika memaksa mencari negara tujuan ekspor lain pengganti Amerika. Oleh karena itu, ia berharap tarif baru sebesar 19 persen bisa meningkatkan daya saing Indonesia.

"Untuk mencari pangsa pasar baru yang 11 persen (11,22 persen) itu bukan sesuatu langkah yang seperti tinggal membalik telapak tangan," tegas Airlangga.

Ia mencontohkan beberapa produk ekspor unggulan Indonesia ke Amerika, yakni tekstil dan produk tekstil (TPT), aparel, hingga sepatu. Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu menegaskan tarif resiprokal yang dikantongi Indonesia sekarang jauh lebih kompetitif dibandingkan negara saingan.

Airlangga mencontohkan negara pesaing, seperti Bangladesh yang dipukul tarif 37 persen dan hanya dikorting ke 35 persen oleh Trump.

Begitu pula Pakistan tetap dihantam tarif 29 persen dan India yang tidak bergerak turun dari 27 persen.

Kendati demikian, diskon tarif yang dikantongi Indonesia tidak diperoleh secara cuma-cuma.

Indonesia diharuskan membeli produk energi AS senilai US$15 miliar atau setara Rp244,41 triliun (asumsi kurs Rp16.294 per dolar AS), produk pertanian US$4,5 miliar alias Rp73,32 triliun, sampai 50 pesawat Boeing.

Presiden Trump juga meminta penghapusan hambatan non-tarif lainnya, seperti tertuang dalam Agreement on Reciprocal Trade (ART) yang dirilis Gedung Putih pada 22 Juli 2025.

Salah satu yang mencolok adalah permintaan AS untuk mengakses data pribadi warga Indonesia.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER