Respons Istana Usai Penduduk Miskin RI Turun 200 Ribu Orang

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jul 2025 19:30 WIB
Menteri Sekretaris Negara menyebut pemerintah ingin kemiskinan sebisa mungkin ditekan sampai 0 persen. Pemerintah juga tidak ingin ada kemiskinan ekstrem lagi.
Menteri Sekretaris Negara menyebut pemerintah ingin kemiskinan sebisa mungkin ditekan sampai 0 persen. Pemerintah juga tidak ingin ada kemiskinan ekstrem lagi. (CNN Indonesia/Taufiq Hidayatullah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Istana Kepresidenan melalui Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) Prasetyo Hadi buka suara soal angka kemiskinan yang per Maret 2025 turun 200 ribu dari 24,06 juta menjadi 23,85 juta.

Ia mengatakan penurunan merupakan buah kerja keras pemerintah. Meski demikian, pemerintah belum berpuas diri dengan penurunan itu karena masih jauh dari target.

Pemerintah katanya, ingin jumlah kemiskinan sebisa mungkin ditekan sampai mencapai 0 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Supaya tidak ada lagi saudara kita berada di garis kemiskinan ekstrem," katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jumat (25/7).

Menurutnya, dengan capaian ini pemerintah akan tetap bekerja keras, terutama menghapus kemiskinan ekstrem yang selama ini ada di wilayah 3T.

"Ini juga perlu kami sampaikan bahwa ini kerja keras kita bersama-sama seluruh unsur, tidak hanya pemerintah termasuk masyarakat karena mengentaskan kemiskinan tidak bisa hanya menjadi domain pemerintah," ujarnya di istana negara, Jumat (25/7).

"Bahwa pemerintah itu menyiapkan berbagai strategi, menyiapkan regulasi itu pasti, tapi sesungguhnya dalam hal mengentaskan kemiskinan pemerintah tidak bisa berdiri sendiri, di situ teman teman dunia usaha berperan penting, kemudian masyarakat berperan penting," imbuhnya.

Prasetyo menekankan pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Dengan memiliki pekerjaan, maka taraf hidup masyarakat bisa ikut naik.

"Kita harus mendorong sebanyak banyaknya warga negara kita untuk menciptakan lapangan lapangan pekerjaan, ini juga pekerjaan rumah yang tidak mudah," jelasnya.

Berdasarkan data BPS, masih terdapat kesenjangan antara daerah perkotaan dan perdesaan. Persentase penduduk miskin di desa pada Maret 2025 sebesar 11,03 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah kota yang tercatat 6,73 persen.

"Jadi desa lebih banyak yang miskinnya jika dibandingkan dengan perkotaan terhadap tadi total penduduk masing-masing wilayahnya," jelas Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono dalam konferensi pers.

Kabar baiknya, tingkat kemiskinan di desa mengalami penurunan sebesar 0,31 persen poin dibandingkan September 2024. Sementara di wilayah perkotaan justru tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen poin pada periode yang sama.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER