Kemiskinan Turun, Sri Mulyani Sebut Kesejahteraan Warga RI Meningkat

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jul 2025 09:57 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kesejahteraan rakyat Indonesia meningkat usai data BPS menunjukkan penurunan jumlah orang miskin dan pengangguran. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kesejahteraan rakyat Indonesia meningkat usai data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan jumlah orang miskin dan pengangguran.

Ia menggunakan data yang dilaporkan BPS beberapa waktu lalu. Menurutnya, itu menunjukkan perbaikan dari kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Tren perbaikan dari kesejahteraan, seperti jumlah penduduk miskin per Maret 2025 oleh BPS dinyatakan turun 1,37 juta orang dibandingkan Maret 2024," kata Sri Mulyani pada Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III 2025 di Kantor LPS, Jakarta Selatan, Senin (28/7).

"Dari sisi angka pengangguran juga mengalami penurunan, dari 4,82 persen (pada) Februari 2024 menjadi 4,76 persen Februari 2025," sambungnya.

Wanita yang akrab disapa Ani itu juga mengklaim ada penambahan lapangan kerja di tanah air dibandingkan tahun lalu. Ia mencatat penambahan lapangan kerja mencapai 3,59 juta pada Februari 2025.

Di lain sisi, ia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 masih akan tetap terjaga di kisaran 5 persen. Keyakinan ini disuarakan di tengah gejolak geopolitik dan ekonomi global, termasuk perang dagang imbas tarif resiprokal dari Presiden AS Donald Trump.

"Berbagai perkembangan dan kondisi strategi kebijakan akan terus ditingkatkan untuk mendorong multiplier effect yang lebih besar sehingga ekonomi Indonesia 2025 diproyeksikan masih akan tumbuh di sekitar 5 persen," ucap Ani.

"Peranan sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan akan terus didorong melalui kebijakan dan percepatan deregulasi, termasuk mendorong peranan Danantara yang makin optimal," tambahnya.

Ia turut membocorkan bahwa Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah menyiapkan paket stimulus untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Namun, Sri Mulyani tak merinci lebih lanjut insentif apa yang sedang digodok pemerintah.

(skt/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK