BPS Catat Harga Cabai Rawit Turun, Cabai Merah dan Bawang Merah Naik

CNN Indonesia
Senin, 11 Agu 2025 21:05 WIB
BPS mencatat harga cabai rawit secara nasional mulai turun pada awal Agustus 2025. Di sisi lain harga cabai merah dan bawang merah justru mengalami kenaikan. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga cabai rawit secara nasional mulai bergerak turun pada awal Agustus 2025. Di sisi lain harga cabai merah dan bawang merah justru mengalami kenaikan.

"Harga cabai rawit sudah dalam tren menurun. Ini juga yang memberikan kontributor terhadap penurunan IPH (Indeks Perkembangan Harga) di sebagian besar provinsi, karena memang panen cabai rawit sudah mulai terasa," ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Senin (11/8).

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, rata-rata harga cabai rawit pada minggu pertama Agustus 2025 berada di Rp54.601 per kilogram (kg), turun 14,76 persen dibandingkan Juli 2025.

Penurunan harga terjadi di 63,33 persen wilayah Indonesia, dengan harga terendah tercatat Rp20 ribu per kg di beberapa daerah, dan tertinggi Rp200 ribu per kg di Kabupaten Nduga, Papua.

Sebaliknya, harga cabai merah berada pada tren meningkat meski masih dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) batas atas. Rata-rata harga cabai merah nasional pada periode yang sama tercatat Rp45.891 per kg, naik 1,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kenaikan harga terjadi di 52,22 persen wilayah, dengan harga tertinggi Rp200 ribu per kg di Kabupaten Nduga dan harga terendah Rp22.500 per kg.

"Bawang merah ini trennya sudah agak, kenaikannya sudah agak cukup tajam. Di minggu pertama bulan Agustus 2025 harga rata-rata bawang merah di tingkat nasional sudah mencapai Rp53.592 per kg, dan ini kenaikannya sudah 13,84 persen dibandingkan dengan rata-rata bulan Juli," ujar wanita yang akrab disapa Winny itu.

Data Kemendag mencatat bawang merah mengalami kenaikan harga di 83,33 persen wilayah Indonesia. Harga tertinggi mencapai Rp100 ribu per kg di sejumlah kabupaten di Papua, sementara harga terendah Rp22.400 per kg.

Selain itu, Winny memaparkan komoditas pangan lainnya. Harga bawang putih berada dalam tren menurun.

Untuk telur ayam ras, harga saat ini rata-rata Rp30.774 per kg, sudah di atas HAP konsumen dan dalam tren meningkat. Sementara harga daging ayam ras relatif stabil dan masih dalam batas aman.

BPS juga mencatat perkembangan harga minyak goreng yang menunjukkan tren naik tipis pada awal Agustus. Rata-rata harga minyak goreng nasional tercatat Rp19.424 per liter, naik 0,19 persen dibandingkan Juli 2025.

Kenaikan harga terjadi di 28,33 persen wilayah, dengan harga tertinggi Rp60 ribu per liter di Kabupaten Intan Jaya, Papua, dan harga terendah Rp15.500 per liter.

Untuk jenis Minyakita, harga rata-rata nasional pada periode yang sama berada di Rp17.264 per liter, turun tipis 0,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, harga Minyakita masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp15.700 per liter.

Harga tertinggi Minyakita tercatat Rp50 ribu per liter di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dan terendah Rp15 ribu per liter.

Amalia menuturkan dinamika harga minyak goreng ini dipengaruhi oleh faktor pasokan dan distribusi. Meski kenaikan harga secara nasional relatif kecil, perbedaan harga antarwilayah masih cukup lebar.

Di wilayah timur, terutama Papua dan Papua Pegunungan, harga minyak goreng jauh di atas rata-rata nasional, sedangkan di wilayah sentra produksi minyak sawit harga lebih terkendali.

(del/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK