Kemendagri Cium Keanehan di Balik Naik Harga Beras, Apa Itu?
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengendus kejanggalan dari fenomena naiknya harga beras di pasaran meski Perum Bulog telah menggelontorkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Tolak ukur kita, satu, masalah jumlah. Kedua, sejak dari 2022 sampai dengan 2025, kita sudah berpengalaman di dalam penyaluran beras SPHP. Baru tahun ini, satu bulan kita sudah salurkan, harganya tetap naik," ujar Sekretaris Jenderal KemendagriTomsi Tohir dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (19/8), seperti dilansir CNBC Indonesia.
Tahun ini, meski operasi SPHP sudah berjalan sebulan, harga tidak kunjung turun. Padahal, menurut Tomsi, biasanya cukup dua pekan operasi SPHP harga beras langsung melandai.
"Tahun-tahun sebelumnya, dua minggu saja kita menyalurkan SPHP, itu harga turun tajam. Bisa dicek dengan data-data kita. Ini sudah satu bulan kita operasi, boro-boro turun, naik dia (harga beras)," ujarnya.
Melihat hal itu, Tomsi meminta pemerintah daerah (Pemda) mempercepat distribusi agar beras SPHP lebih cepat sampai ke masyarakat dan bisa meredam harga.
Program SPHP sendiri dijalankan mulai Juli-Desember 2025 dengan target 1,3 juta ton. Berdasarkan perkiraan Kemendagri, penyaluran Bulog bisa mencapai 216 ribu ton per bulan atau sekitar 7.100 ton per hari.
Namun, realisasi masih jauh dari target. Data Bulog menunjukkan, hingga kini baru 38.811 ton atau 2,94 persen dari pagu 1,3 juta ton yang tersalurkan.
Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Rini Andrida mengakui distribusi beras SPHP masih fluktuatif.
"Yang tertinggi kami pernah 5.100 ton, kemudian rata-rata mungkin saat ini sudah 1 ribu ton lebih. Karena dalam satu bulan ini sudah 38 ribu ton," ujar Rini dalam kesempatan yang sama.
Mayoritas beras SPHP didistribusikan lewat pengecer di pasar tradisional sebanyak 13.528 ton (34,86 persen). Sisanya lewat instansi pemerintah atau gerakan pangan murah (GPM) sebesar 13.115 ton, serta Pemda/GPM 4.114 ton.
Bulog juga menyalurkan beras SPHP ke koperasi desa/kelurahan Merah Putih sebesar 208.870 kg, serta ke ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret dengan total 146.000 kg.
"Kami memang berupaya semua saluran dipenuhi. Jadi, semua saluran yang sudah kami isi itu termasuk dengan sinergi dengan TNI/Polri, Pemda, KDMP (KopDes/Kel Merah Putih), dan BUMN Pangan lainnya," jelasnya.
(sfr/agt)