Badan Gizi Baru Serap 61,23 Persen dari Total Anggaran MBG Rp71 T

CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2025 12:18 WIB
Kepala BGN Dadan mengakui awalnya banyak pihak yang meragukan penyerapan anggaran MBG Rp71 triliun. Sebab, pada Januari saja baru dibelanjakan Rp52 miliar. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan realisasi penyerapan anggaran lembaganya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga hari ini, Selasa (11/11) baru mencapai Rp43,474 triliun atau 61,23 persen dari total pagu sebesar Rp71 triliun.

Dadan mengakui awalnya banyak pihak yang meragukan penyerapan anggaran MBG senilai Rp71 triliun. Sebab, pada Januari saja BGN hanya mampu membelanjakan Rp52 miliar, lalu Februari Rp1,1 triliun, Maret Rp1,8 triliun, April Rp2,5 triliun.

"Alhamdulillah sekarang kita sudah menyerap Rp43,474 triliun, sudah mencakup 61,23 persen dari total pagu," kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (12/11).

Ia menambahkan penyerapan tersebut diperkirakan akan terus meningkat karena sejumlah tagihan masih dalam proses pembayaran minggu ini. Dadan optimistis serapan anggaran BGN akan melampaui Rp43 triliun sebelum akhir November.

Dalam sisa waktu sekitar 50 hari menuju tutup tahun, BGN memperkirakan kebutuhan tambahan untuk program MBG mencapai Rp29,5 triliun. Anggaran itu akan digunakan secara bertahap, yakni Rp8,5 triliun pada akhir November, Rp10 triliun pada pertengahan Desember, dan Rp11 triliun di akhir Desember.

Menurut Dadan, kebutuhan tersebut membuat BGN berpotensi kekurangan dana, mengingat pagu anggaran MBG hanya Rp51,2 triliun dan hingga kini sudah terserap Rp36,23 triliun. Dengan demikian, sisa anggaran hanya Rp14,97 triliun, sedangkan kebutuhan akhir tahun mencapai hampir dua kali lipat dari jumlah tersisa itu.

"Dengan proyeksi kebutuhan tersebut maka kita akan membutuhkan tambahan senilai Rp14,53 triliun untuk program bantuan pemerintah MBG," ujarnya.

Program MBG kini telah menjangkau 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan di seluruh Indonesia. Berdasarkan data per 11 November 2025, total Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur umum MBG yang sudah operasional mencapai 14.863 unit. Jumlah ini meningkat signifikan dari target awal 5.000 SPPG.

"Program Makan Bergizi Gratis sampai hari ini sudah menjangkau lebih dari 42 juta (penerima manfaat) di 38 provinsi. Potensi penerima sangat bervariasi mulai dari bayi di bawah lima tahun yang sudah hampir mencakup 1,8 juta, pendidikan anak usia dini 1,1 juta, raudhatul athfal 626 ribu, taman kanak-kanak 1,9 juta, kemudian sekolah dasar kelas 1-3 itu 7,7 juta, sekolah dasar kelas 4-6 7,75 juta. Jadi ini kelompok mayoritas yang sementara ini sudah mendapat MBG," rincinya.

Selain menjangkau pelajar, program MBG juga telah menyentuh berbagai kelompok masyarakat rentan. Penerima manfaat mencakup sekitar 267 ribu ibu hamil, 599 ribu ibu menyusui, serta 77 ribu siswa sekolah luar biasa.

Program ini juga menjangkau 360 ribu santri di pondok pesantren, 979 peserta seminari, dan sekitar 97 ribu warga yang mengikuti pendidikan nonformal di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).

Secara keseluruhan, BGN mencatat total 41,63 juta penerima manfaat yang tersebar dalam 420.451 kelompok. Jumlah itu sudah melampaui 50 persen dari target nasional tahun 2025 yang mencapai 82,9 juta penerima.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah tidak akan ragu memangkas anggaran program MBG jika hingga akhir Oktober 2025 belum terserap optimal. Ia menilai efisiensi perlu dilakukan agar anggaran tidak mengendap dan membebani keuangan negara.

"Kalau uangnya nganggur, kan saya bayar bunga juga. Jadi daripada nganggur, saya alihkan ke tempat lain yang lebih siap," ujar Purbaya di Jakarta, September lalu.

Ia menambahkan dana MBG yang tidak terserap bisa dialihkan ke program bantuan beras bagi masyarakat miskin.

(del/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK