Harga Minyak Naik Usai AS 'Ganggu' Tanker Venezuela
Harga minyak mentah merangkak naik pada perdagangan Jumat (12/12) imbas makin panasnya konflik Amerika Serikat (AS) dengan Venezuela.
Pasar khawatir sikap AS yang akan lebih banyak mencegat kapal tanker minyak Venezuela akan mengganggu pasokan global.
Namun, kenaikan harga minyak juga diredam dengan optimisme pasar bahwa Ukrai dan Rusia kemungkinan akan mencapai kesepakatan damai.
Harga minyak mentah Brent naik 29 sen atau 0,5 persen menjadi US$61,57 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di level $57,91 per barel usai naik 31 sen atau 0,5 persen.
AS sedang bersiap untuk mencegat lebih banyak kapal yang mengangkut minyak Venezuela, setelah menyita sebuah kapal tanker minggu ini.
Sikap keras AS ditunjukkan AS seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap rezim Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Penyitaan oleh AS ini menimbulkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan.
"Sebelumnya harga minyak tertekan karena pasar berharap gangguan pasokan mereda seiring rasa optimisme perdamaian Rusia-Ukraina bakal tercapai. Namun, aksi beli kembali muncul dan menahan jatuhnya harga setelah AS menyita sebuah kapal tanker Venezuela," kata Hiroyuki Kikukawa, Kepala Strategi Nissan Securities Investment, unit dari Nissan Securities, dikutip Reuters.
Ia menambahkan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina akan tetap menjadi fokus utama pasar pada minggu depan dan seterusnya.
Peluang akurnya Rusia-Ukraina akan meningkatkan penyaluran minyak Moskow yang selama ini dikenai sanksi oleh negara-negara Barat.
Rabu lalu, para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman mengadakan panggilan telepon dengan Presiden AS Donald Trump. Mereka membahas upaya perdamaian terbaru Washington untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Namun, besoknya drone Ukraina menyerang anjungan minyak di Laut Kaspia untuk pertama kalinya, menghentikan produksi di fasilitas milik Lukoil, perusahaan energi raksasa Rusia.
(pta)