WAFATNYA SUHARDI

Tak Merokok pun Bisa Kena Kanker Paru

CNN Indonesia
Jumat, 29 Agu 2014 15:46 WIB
Kanker paru merupakan ancaman utama bagi orang yang rajin menghisap rokok. Tapi bukan berarti penyakit ini tidak bisa menyerang orang yang bukan perokok. Nyatanya, tidak sedikit korban non perokok yang meninggal akibat kanker paru.
Jakarta, CNN Indonesia -- Wafatnya Suhardi, Ketua Umum Partai Gerindra Kamis (28/8) cukup mengejutkan publik. Pria yang dikenal rendah hati itu memang sebelumnya  diketahui mengidap kanker paru-paru. Namun almarhum juga dikenal sebagai bukan pria perokok pasif. Padahal banyak penyakit paru-paru lebih sering dikaitkan keparahannya dengan kecanduan yang satu itu.

Kanker paru memang merupakan ancaman utama bagi orang yang rajin menghisap rokok. Tapi bukan berarti penyakit ini tidak bisa menyerang orang yang bukan perokok. Nyatanya, tidak sedikit korban non perokok yang meninggal akibat kanker paru.

Dokter membantah anggapan bahwa hanya perokok aktif yang dapat menderita kanker paru. Menurut data, dari 600 kasus kanker paru 10 persen di antaranya dialami oleh orang yang tidak perokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Memang sebagian besar penderita kanker paru adalah perokok, tetapi juga ada faktor-faktor lain yang menjadi penyebabnya,” ujar Faisal Yunus, dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan, saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (29/8).

Selain rokok, terdapat beberapa faktor lain yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker paru. Yang paling banyak adalah asap rokok yang ikut terhirup non perokok atau biasa disebut perokok pasif. Perokok pasif yang tidak sengaja menghirup asap rokok memiliki risiko yang sama dengan perokok aktif.

Menurut Faisal, orang yang hidup dengan perokok memiliki risiko 20-30 persen menderita kanker paru, sedangkan yang bekerja pada lingkungan perokok berisiko 16-19 persen.

Selain asap rokok, gas radon (radioaktif) juga dapat menjadi penyebab kanker paru. Berdasarkan data dari United States Environmental Protection Agency, sebanyak 20.000 kasus kanker paru disebabkan oleh gas radon.

Orang-orang yang berada di lingkungan kerja dengan partikel-partikel asbes, arsenik, knalpot diesel juga memiliki risiko yang kadang lebih tinggi dari perokok. Faisal juga mengungkapkan bahwa faktor genetis dan faktor usia juga dapat menjadi penyebab kanker paru.

“Kita harus bisa melihat secara kesuluruhan, tidak hanya rokok. Mungkin saja lingkungan kerjanya juga dapat memicu kanker paru,” kata Faisal.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER