KESEHATAN MASYARAKAT URBAN

Anak Jadi Tak Sehat Bila Sekolah Terlalu Pagi

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2014 15:47 WIB
Membangunkan anak pagi-pagi untuk berangkat ke sekolah demi menembus kemacetan tampaknya sudah menjadi hal biasa di kota besar seperti Jakarta. Sayangnya, masuk sekolah terlalu pagi bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak.
Jakarta, CNN Indonesia -- Membangunkan anak pagi-pagi untuk berangkat ke sekolah demi menembus kemacetan tampaknya sudah menjadi hal biasa di kota besar seperti Jakarta. Sayangnya, masuk sekolah terlalu pagi bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak.

Menurut American Academy of Pediatrics, kekurangan tidur yang dialami pelajar menyebabkan prestasi akademik yang buruk dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sekolah yang mulai terlalu pagi turut berkontribusi pada masalah-masalah yang dihadapi pelajar, seperti kecelakaan lalu lintas, depresi, dan obesitas.

Laporan yang dirilis bersamaan dengan pernyataan kebijakan tersebut mengatakan remaja yang kurang tidur cenderung makan lebih banyak karbohidrat dan lemak, di mana setiap jam tidur yang hilang meningkatkan kemungkinan obesitas sebesar 80 persen. Remaja yang tidur tengah malam atau lebih juga lebih mungkin untuk menderita depresi dan memiliki pikiran bunuh diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, sekolah yang mulai lebih siang cenderung memiliki pelajar yang tidak mengantuk, tidak terlambat, dan memiliki prestasi akademik yang lebih bagus, dibandingkan dengan sekolah yang mulai lebih pagi.

Kurang Tidur dan Depresi

Hasil penelitian Journal of Clinical Sleep Medicine menunjukkan penurunan tingkat kecelakaan yang dialami pengendara remaja sebesar 16,5 persen setelah menunda jam masuk sekolah selama satu jam. Dan penelitian selama dua tahun di dua sekolah di Virginia menunjukkan sekolah yang waktu masuknya lebih siang memiliki pelajar yang lebih sedikit mengalami kecelakaan.

Untuk mengurangi risiko ini, American Academy of Pediatrics merekomendasikan sekolah sebaiknya mulai paling pagi pukul 08.30. Berdasarkan data National Center for Education Statistics, hingga saat ini, hanya 14 persen sekolah publik di Amerika yang sudah memenuhi rekomendasi ini.

“Saya berharap visibilitas isu kurang tidur dan hasil penelitian dapat memancing lebih banyak diskusi,” kata Jennifer Davis, salah satu pendiri dan presiden National Center on Time & Learning, seperti dikutip dari CNN, Selasa (2/9).

Ketika topik ini naik, orangtua dan pihak administrasi sekolah seringkali menunjukkan kegelisahan karena masalah pekerjaan. “Bagaimana saya mengantar anak saya ke sekolah pada pukul 09.00 bila saya sudah harus ada di kantor pukul 8.30?” gerutu para orangtua.

Selain itu, juga mengenai aktivitas setelah jam sekolah. Pihak administrasi mengatakan sekolah perlu selesai lebih awal supaya tim olahraga dapat berbagi lapangan dan latihan sebelum hari gelap.

“Ini satu contoh mengenai bagaimana sekolah perlu mengutamakan kepentingan muridnya,” ujar Davis. “Ada ribuan anak-anak, jadwal bus, jadwal makan siang, dan kebutuhan orangtua. Namun kita harus berfokus bagaimana supaya anak-anak kita bisa sukses. Salah satunya adalah dengan memastikan mereka cukup tidur.”

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan remaja tidur 8,5 sampai 9,5 jam per hari, di mana orangtua dapat membantu dengan menetapkan jam tidur dan membatasi penggunaan alat eletronik dan media sosial di ranjang.

Hindari menaruh komputer atau televisi di kamar anak Anda. Begitu juga dengan telepon seluler dan tablet. Akan membantu bila keluarga punya pusat pengisian baterai alat elektronik sehingga menjadi tempat alat elektronik tersebut disimpan pada malam hari.

Orangtua dapat mendorong rutinitas sebelum tidur, misalnya dengan membacakan cerita sebelum tidur dan menghindari kegiatan seperti les musik, olahraga, atau kegiatan sosial lainnya, yang dapat menunda waktu tidur.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER