KESEHATAN JIWA

Berbondong-bondong ke Swiss untuk Bunuh Diri

CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2014 15:22 WIB
Tidak jelasnya undang-undang ‘bunuh diri dibantu’ di Swiss menyebabkan orang dari negara lain berbondong-bondong datang ke Zurich, Swiss, untuk sebuah niat tunggal menghabisi nyawa sendiri. Mereka disebut sebagai wisatawan bunuh diri.
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak jelasnya undang-undang ‘bunuh diri dibantu’ di Swiss menyebabkan orang dari negara lain berbondong-bondong datang ke Zurich, Swiss, untuk sebuah niat tunggal menghabisi nyawa sendiri. Mereka disebut sebagai wisatawan bunuh diri.

Berdasar analisa yang dipublikasikan, ada sekitar 611 ‘turis’ mengunjungi Swiss dengan maksud ingin dibantu untuk bunuh diri di antara tahun 2008 sampai 2012. Mereka datang dari 31 negara di seluruh dunia, mayoritas berasal dari Jerman dan Inggris.

"Di Inggris, 'pergi ke Swiss' menjadi eufemisme (untuk bunuh diri yang dibantu)," tulis para peneliti, seperti dikutip dari CNN, Rabu (3/9). “Enam organisasi yang memperjuangkan hak untuk meninggal telah membantu sekitar 600 kasus bunuh diri per tahun, 150-200 di antaranya berasal dari wisatawan bunuh diri."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 611 kasus 'bunuh diri dibantu' yang teridentifikasi selama empat tahun masa penelitian, lebih dari 58 persennya adalah perempuan. Usia pasien berkisar 23-97 tahun, tapi usia rata-rata mereka adalah 69 tahun, usia yang dekat dengan setengah dari pasien dengan penyakit saraf.

Pasien lainnya menyatakan mereka menderita kanker, penyakit reumatik atau kardiovaskular. Sisanya mengidap lebih dari satu kondisi penyakit.

***

Dalam beberapa kasus, bunuh diri dibantu dilakukan menggunakan sodium pentobarbital.

Dosis fatal obat ini menyebabkan pasien mengalami koma yang dalam, menurut Dignitas, organisasi yang memperjuangkan hak meninggal di Swiss. Sodium pentobarbital dapat melumpuhkan sistem pernapasan pasien, menyebabkan napas berhenti.

Jumlah total kasus pariwisata bunuh diri turun dari 123 pada 2008 menjadi 86 pada 2009. Namun, jumlah kasus meningkat dua kali lipat antara 2009 dan 2012 menjadi 172.

Hukum tentang 'bunuh diri dibantu' masih diperdebatkan. Pro dan kontra timbul tentang apakah dokter seharusnya menolong pasien yang sakit parah untuk sembuh atau membantu pasien yang sakit parah untuk mengakhiri hidupnya.

Di Swiss, peneliti menulis, tidak ada aturan yang mengatur tentang pada kondisi apa seseorang dapat menerima bunuh diri yang dibantu, meskipun kode profesional medis memungkinkan dalam keadaan tertentu.

Di Inggris, Irlandia, dan Prancis, bunuh diri yang dibantu adalah ilegal, meskipun beberapa kasus bunuh diri dibantu baru-baru ini telah masuk ke pengadilan tinggi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER