Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah Ebola yang telah menewaskan lebih dari 2000 jiwa mendorong ilmuwan dan perusahaan farmasi untuk menemukan vaksin yang mampu melawan infeksi virus Ebola.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di Nature Medicine menyebutkan vaksin terbaru ini mampu melindungi kera percobaan yang terinfeksi virus Ebola selama 10 bulan.
Vaksin yang menyerupai vaksin dari perusahaan farmasi asal Kanada tersebut efektif melindungi monyet dari serangan Ebola selama setidaknya lima minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang hingga 10 bulan bila ditambah dengan vaksin tambahan lain.
Berdasarkan situs Reuters, vaksin ini sendiri merupakan hasil pengembangan dari
adenovirus simpanse yang biasanya menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas.
Oleh para ilmuwan,
adenovirus kemudian disambung dengan gen virus Ebola.
Adenovirus yang telah tersambung dengan Ebola lalu menghasilkan protein Ebola yang kemudian akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menyerang virus Ebola apabila infeksi terjadi.
Penemuan ini memberikan titik terang bagi para ilmuwan lain yang tengah berupaya menemukan vaksin virus Ebola. Sebelumnya, vaksin dari perusahaan farmasi Kanada tersebut telah memulai tahap uji coba pada manusia.
Nantinya diharapkan vaksin ini dapat memberikan perlindungan terhadap virus Ebola, meskipun saat ini vaksin ini hanya bisa melindungi dalam jangka waktu yang singkat.