Ratusan Anak di AS Jadi Korban Virus Pernapasan

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2014 11:57 WIB
Ratusan anak-anak di Midwest Amerika Serikat, wilayah bagian Tengah Utara AS, terjangkit virus pernapasan.
(Ilustrasi: Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan anak-anak di Midwest Amerika Serikat, wilayah bagian Tengah Utara AS, terjangkit virus pernapasan.

"Jumlah pasien yang dirawat akibat virus tersebut sangat tinggi, menjadikan kasus ini sebagai puncak gunung es dari beberapa kasus pernapasan parah," kata Mark Pallansch, ahli virus sekaligus Direktur Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Divisi Penyakit.

"Kami belum memiliki semua jawabannya secara pasti," katanya seperti dikutip dari situs CNN, Selasa (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepuluh negara bagian AS telah menghubungi CDC meminta bantuan penyelidikan atas kelompok enterovirus tersebut. Di antaranya adalah Colorado, Norh Carolina, Georgia, Ohio, Iowa, Illnois, Missouri, Kansas, Oklahoma, dan Kentucky.

"Enterovirus memiliki gejala flu intens yang tidak biasa. Gejala penyakit ini benar-benar umum. Ketika seseorang terkena flu musim panas yang parah seringkali dia terkena enterovirus. Musim puncak penyakit ini adalah September," ujar Pallansch menjelaskan.

Situasi menjadi tidak biasa karena begitu banyak orang dirawat di rumah sakit. Virus pernapasan itu setidaknya mengirim lebih dari 30 anak-anak per hari ke rumah sakit di Kansas City, Missouri.

Sekitar 15 persen dari anak-anak tersebut ditempatkan di ruang perawatan intensif.

Di Kansas City, sekitar 475 anak baru-baru ini dirawat di Children's Mercy Hospital, setidaknya 60 orang diantara mereka menerima rawat inap intensif, ungkap juru bicara rumah sakit tersebut Jake Jacobson.

"Ini adalah kasus terburuk di mana anak-anak menderita sakit kritis yang membutuhkan perawatan intensif. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Mary Anne Jackson, dokter penyakit menular sekaligus direktur divisi rumah sakit.

"Selama tiga puluh tahun di pediatri saya belum pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya."

Tidak ada obatnya

Enterovirus EV-D68 ini termasuk jenis virus yang jarang, tapi bukan juga jenis baru. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 1960.

Kurang lebih 100 kasus yang dilaporkan sejak saat itu. Pallansch mengatakan, barangkali rendahnya laporan dikarenakan sulitnya EV-D68 diidentifikasi.

EV-D68 muncul tahun lalu di Amerika Serikat, dan tahun ini menyebar di berbagai belahan dunia lain.

Selama bertahun-tahun, kelompok virus ini dilaporkan hadir menjangkiti beberapa negara. Diantaranya, Georgia, Pennsylvania, Arizona, termasuk Filipina, Jepang dan Belanda.

Penelitian yang dilakukan oleh CDC mengatakan, setidaknya 30 anak Kansas City dinyatakan positif terkena EV-D68. Hal tersebut dinyatakan oleh Departemen Kesehatan Missouri.

Pejabat kesehatan Missouri mengatakan vaksin untuk EV-D68 saat ini tidak tersedia, dan tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER