Jakarta, CNN Indonesia -- Apa rasanya berada di tengah proses operasi dan tiba-tiba Anda tersadar? Hal itu terjadi pada setidaknya ratusan orang menurut sebuah penelitian.
Ratusan orang sadar saat operasi berlangsung. Mereka melaporkan perasaan seperti disentak, dijahit, mendengar percakapan, serta menderita. Laporan ini memberi peringatan bahwa mayoritas dari kasus ini sebenarnya bisa dicegah.
Royal College of Anaesthetists memeriksa semua laporan terkait kesadaran pasien selama anestesi umum dan menemukan delapan dari sepuluh kasus sebenarnya bisa dicegah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasien yang dilaporkan sadar mengatakan keadaan yang paling tidak mengenakkan adalah perasaan tidak bisa bergerak.
Ada sekitar 2,8 juta anestesi umum yang dilakukan per tahun di UK dan pemeriksaan menemukan pasien yang dilaporkan sadar saat operasi berlangsung sebanyak satu dari 19 ribu kasus.
Jumlah ini naik menjadi satu dari 8 ribu ketika obat relaksasi otot dipakai. Peristiwa sadarnya pasien saat operasi paling banyak terjadi saat caesar, yaitu sebanyak satu dari 670 operasi.
Pemimpin proyek Jaideep Pandit yang merupakan profesor dari Royal College of Anaesthetist mengatakan tingginya angka ini disebabkan kombinasi dari sifat mendesak saat operasi, di mana caesar dilakukan di bawah anestesi umum dalam situasi darurat.
Ia mengatakan, “Ada beberapa aspek yang meyakinkan dalam penelitian ini. Saya kira hasil penelitian ini akan menunjukkan semua pasien merasa sangat menderita."
"Namun, ternyata hanya setengah dari jumlah tersebut yang mengatakan mereka menderita. Mungkin disebabkan mayoritas dari mereka yang sadar saat operasi hanya berlangsung beberapa detik.”
Pandit berkata, penderitaan pasien sebenarnya disebabkan oleh kelumpuhan, dan bukannya oleh rasa sakit. Kita tahu apa itu rasa sakit, tidak menyenangkan tetapi kita mengenalinya. Namun, kelumpuhan adalah hal yang sangat tidak familiar bagi kita.
“Pasien yang merasakannya memberikan deskripsi yang paling mengerikan, seperti merasa dikubur hidup-hidup atau merasa hanya hidup di pikiran mereka.”
Seperti diungkapkan Pandit, biasanya ketika ahli bedah menemukan pasien telah sadar, mereka bicara kepada pasien bahwa keadaan baik-baik saja. Namun kemudian perlu penanganan lagi agar situasi tersebut tidak menyebabkan kerusakan psikologis jangka panjang.
Laporan ini merekomendasikan penggunaan monitor untuk memantau kesadaran pasien serta mengurangi dosis obat relaksasi otot agar pasien bisa bergerak bila mereka sadar.
Pemeriksaan ini hanya melihat kasus pasien yang secara spontan melaporkan kesadarannya. Survei lainnya yang melihat kasus di mana pasien ditanya secara proaktif tentang kesadaran saat operasi juga telah dilakukan, yaitu dengan kejadian satu dalam 600 operasi.
Pandit mengatakan penelitian selanjutnya diperlukan untuk memahami perbedaan itu.
Ia mengatakan sebagian pasien mungkin merasa hal ini terlalu sepele untuk dilaporkan, tetapi juga ada kemungkinan pasien mengalami trauma sehingga tidak ingin melapor karena tidak ingin mengingat kejadian itu lagi.