Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini demensia alias pikun identik dengan penyakit orang yang sudah lanjut usia. Namun statistik baru di Inggris menunjukkan semakin banyak orang yang terkena demensia di usia muda.
Karena stigma yang melekat sebagai penyakit lansia, seringkali pasien demensia takut mencari pertolongan atau salah diagnosis ketika mereka berani memeriksakan diri. Ribuan pasien bahkan baru berusia 40-an tahun, dan lebih dari 700 orang masih berusia 30-an tahun.
"Orang seringkali enggan memeriksakan dirinya karena takut mendengar apa yang terjadi," kata George McNamara, kepala kebijakan di Alzheimer’s Society.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut McNamara, kebanyakan pasien muda yang menderita demensia adalah orang-orang yang masih harus membiayai keluarga. Adanya stigma tentang demensia dapat membuat mereka harus berhenti kerja. Belum lagi masalah lain, seperti sulitnya mengakses asuransi perjalanan.
“Orang dengan demensia bercerita mereka seringkali kehilangan teman," tuturnya.
Penelitian dari Alzheimer’s Society, London School of Economics dan Institute of Psychiatry mengestimasi 42 ribu orang dengan usia di bawah 65 tahun di UK terkena demensia. Jumlah ini dua kali lipat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dokter memperkirakan depresi atau tertekan dapat menjadi penyebab gejala demensia. Namun, seringkali tidak ada diagnosisnya sama sekali. McNamara mengatakan hal itu bisa memberikan dampak yang besar bagi pasien.
Alzheimer’s Society berharap fakta meningkatnya jumlah orang yang terkena tahap awal demensia dapat menjadi peringatan bagi petugas klinik.
"Mereka harus menyemangati pasien untuk memeriksakan diri ke dokter umum. Bila Anda diberi tahu bahwa Anda tidak demensia, akan sulit sekali untuk kembali lagi," katanya.