Jakarta, CNN Indonesia -- Dubai adalah kota di Uni Emirat Arab yang paling berkembang. Kota dengan ikon bangunan tertinggi di dunia Burj al-Arab tersebut banyak disinggahi turis untuk berwisata maupun transit.
Dubai menyadari hal itu, maka dia berencana akan memperbesar lagi bandara yang baru dibuka tahun lalu.
Minggu ini, proyek bandara terbesar di dunia itu mendapatkan kucuran dana tambahan sebesar miliaran dolar dari raja Dubai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari situs CNN, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum setuju menambah US$ 32 miliar atau sekitar Rp 379 triliun ke pembangunan Bandara Internasional Al Maktoum di Dubai World Central.
Tahun lalu bandara ini telah dibuka untuk menampung para penumpang, tetapi akan ditingkatkan lagi agar dapat menampung lebih dari 200 juta penumpang per tahunnya dan 12 juta ton kargo.
Tahapan pertama mengkonstruksi dua gedung satelit baru dengan kapasitas 120 juta penumpang per tahun dan dapat menampung 100 pesawat Airbus A380 dalam satu waktu.
Emirates sebagai ikon penerbangan Dubai saat ini merupakan operator Airbus terbesar yang pernah ada. Saat ini Emirates memiliki 52 armada dan 90 lagi masih dalam pesanan.
Ekspansi tahap pertama ini diestimasikan akan menghabiskan waktu enam sampai delapan tahun untuk menyelesaikannya. Secara keseluruhan bandar udara ini akan sebesar 56 kilometer persegi.
Sampai saat ini hampir setengah penumpang pesawat menuju Dubai untuk transit perjalanan ke tujuan berikutnya.
Di bandara yang baru akan ada suatu sistem dengan kereta otomatis dan petugas-petugas untuk mengangkut barang-barang dari gerbang yang satu ke gerbang lainnya. Di dua terminal akan terdapat tiga landasan, sedangkan menurut rencana utama pembangunan bandar udara ini masih memiliki ruang untuk dua landasan lagi.
Pengembangan bandara ini juga disertai dengan pembangunan daerah tempat tinggal dan fasilitas hiburan di pusat kota Dubai World Central, yang juga akan menjadi tempat penyelenggaraan World Expo Dubai 2020.
CEO Bandara Dubai Paul Griffiths menggambarkan ekspansi ini sebagai ‘dukungan kuat dari industri penerbangan Dubai’. Diharapkan pada tahun 2020 jumlah penumpang mencapai 100 juta penumpang – yang biasanya jumlah penumpang rata-rata meningkat 15 persen per tahun.
Tetapi bandar udara ini hanya memiliki sedikit ruang untuk menambah ekspansinya. Menurut Griffiths hal ini sebagai langkah untuk mengamankan berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Nantinya bandara ini tidak hanya memiliki kapasitas yang dapat digunakan puluhan tahun berikutnya tetapi juga merevolusi pengalaman berada di bandara.
Pengembangan bandara akan menyediakan 322 ribu pekerjaan dan menyumbang 28 persen produk domestik bruto negara menurut pihak bandara Dubai.
Di kawasan lain, Bandara Internasional Doha Hamad milik Qatar sedang dikembangkan dan baru dibuka awal tahun ini dengan landasan ke-2 terpanjang di dunia.
Sementara itu, bandara Abu Dhabi sedang meningkatkan fasilitasnya dengan proyek sebesar US$ 6,8 miliar yang akan selesai tahun 2017. Bandara Baru Istanbul juga menargetkan 150 juta penumpang per tahunnya.