Jakarta, CNN Indonesia -- Kala mata mengalami gangguan, pemilik mata patut waspada dan segera memeriksakan sepasang indra vitalnya ke dokter mata. Terlebih bila tak mampu lagi melihat objek di sekeliling dari jarak kurang dari tiga meter.
Meski kini ada banyak klinik atau rumah sakit mata, tetap lebih baik menjaga kesehatan mata. Berbagai sumber mengungkap, tindakan pencegahan pantang diabaikan. Penting bagi pemilik mata untuk mengetahui masalah kebutaan dari jenis sampai penanganannya.
JENIS
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gangguan serius pada mata bisa menyebabkan kebutaan. Saat mata mengalami penurunan fungsi, sesungguhnya ia telah mengalami kebutaan parsial. Pecegahan bisa dilakukan agar tidak menderita kebutaan total atau
complete blindness yang membuat mata sama sekali tidak bisa berfungsi.
Di antara beberapa jenis kebutaan, katarak dan glaukoma merupakan terbanyak diderita di Indonesia. Penderita katarak kesulitan melihat karena lensa matanya mengeruh, sementara mata pengidap glaukoma tak lagi bening, melainkan berubah hijau kebiruan akibat peningkatan tekanan di bola matanya.
GEJALATentu saja, mata tidak sekonyong-konyong mengalami kebutaan. Ada gejala yang mengawalinya, dari infeksi, pandangan tidak fokus, kemerahan, gatal-gatal, bengkak, sakit, iritas dan lain-lain. Masalahnya, banyak orang meremehkan, karena menganggapnya tidak parah. Padahal gejala apa pun tetap harus diwaspadai.
Penderita katarak tak mampu melihat jelas di tempat bercahaya temaram. Dalam penglihatannya, warna-warna memudar dan objek tunggal pun mengganda. Kala terpapar cahaya terang menyilaukan, matanya menjadi sensitif. Sementara pengidap glaukoma, selain pandangan mata buram,
tunnel vision-nya juga hilang.
PENYEBABKebutaan parsial bisa disebabkan oleh banyak faktor. Dari kecelakaan, terpapar zat kimia, penyumbatan pembuluh darah, komplikasi pasca operasi, sampai tumor. Kebutaan total bisa diakibatkan oleh penyakit berat macam komplikasi atau
stroke. Bayi prematur juga berpotensi mengalami kebutaan total.
PENANGANANMeski katarak bisa disembuhkan melalui bedah operasi, namun jauh lebih baik pemilik mata menjaga kesehatan, mengatur pola hidup, rutin berolahraga, dan tidak membiarkan mata terpapar sinar ultraviolet. Pengidap glaukoma juga perlu mengatur pola hidup, mengingat penyakit ini diwariskan secara genetis.
Mininal setahun sekali, pemilik mata wajib memeriksakan diri ke dokter mata. Gangguan mata tahap dini dapat ditangani dengan pemberian obat tetes mata, atau pemakaian kacamata korektif atau lensa kontak. Bila gangguan sudah parah, konsultasikan ke dokter mata, mungkin perlu dilakukan operasi atau bedah laser.
PENCEGAHANRadikal bebas, senyawa perusak sel-sel syaraf retina, bisa dienyahkan dengan mengonsumsi antioksidan. Vitamin dari buah dan sayur seperti
blueberry dan
ginkgo biloba; juga nutrisi
lutein dan
zeaxanthin dari bayam, kubis, telur; plus
zinc (seng) di
seafood dan asam lemak
omega-3 khususnya
DHA di ikan.
Bila ingin mengonsumsi suplemen, sebaiknya berdasarkan rekomendasi ahli medis. Namun pada dasarnya, menjaga kesehatan sekaligus mengonsumsi makanan yang segar dan sehat saja sudah cukup bagi tubuh. Dengan rutin mengasup antioksidan maka sama halnya memakai kacamata hitam alami.
Mengistirahatkan mata juga perlu sering-sering dilakukan, terutama bagi pemilik mata yang sibuk. Setelah beberapa jam berkutat di komputer atau naskah, alihkan pandangan ke rerimbunan asri atau sesuatu yang menyenangkan. Gunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet.