Jakarta, CNN Indonesia -- Meskipun kini telah ada mekanisme operasi pemasangan implan silikon, namun penggunaan silikon cair ternyata masih sering ditemukan di masyarakat. Biaya yang cenderung lebih murah seringkali menjadikan masyarakat yang ingin memperbaiki penampilan memilih melakukan injeksi silikon. Padahal memasukkan cairan ke dalam tubuh tanpa pengawasan dari tenaga medis bisa membawa malapetaka.
"Injeksi silikon itu bisa menyebabkan kematian," kata Budiman dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/10).
Hal ini dikarenakan orang yang menyuntik silikon terkadang bukanlah tenaga medis yang berpengalaman. Apabila salah menyuntik, cairan silikon bisa masuk ke pembuluh darah di daerah dada dan akan menyumbat aliran darah ke jantung, yang akhirnya menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun silikon cair tersebut tidak masuk ke pembuluh darah, namun wujudnya yang berupa cairan membuat silikon bisa menyebar ke jaringan lain.
"Sesuatu yang cair itu tidak bisa menopang. Cairan itu sifatnya liar, dia akan mengalir ke daerah lain di tubuh," katanya.
Lebih lanjut Budiman menjelaskan, jaringan tubuh akan bereaksi apabila terdapat cairan asing yang masuk. Kondisi tersebut bisa menyebabkan silikonoma, yakni kondisi di mana cairan-cairan asing dalam tubuh menggumpal. Cairan yang menggumpal ini kemudian akan mengeras dan berbentuk seperti kapsul.
Selain menyebabkan kematian, suntik silikon cair sering dituduh menjadi penyebab kanker. Namun hal itu disanggah oleh Budiman. Menurutnya, apabila sudah parah, silikonoma paling banter berlanjut menjadi tumor.
Oleh karena itu, untuk mengobatinya pasien harus melakukan operasi pembersihan cairan silikon. Termasuk harus mengangkat payudara apabila injeksi silikon dilakukan di bagian payudara.
"Harus dibuang semua," ujar Budiman.