Jakarta, CNN Indonesia -- Suatu hari Mimie (30) sedang duduk di sebuah restoran di sebuah mall di Jakarta. Baru saja beberapa menit yang lalu dia bertemu dengan seorang klien. Mimie adalah pegawai di bekerja di sebuah perusahaan asuransi internasional.
Pekerjaan itu membuatnya harus bertemu dengan banyak orang setiap hari. Dia memilih kafe atau restoran sebagai tempat pertemuan. Namun kebiasaan makan bersama rupanya berpengaruh besar pada bobot tubuhya.
Mimie sebetulnya sudah selesai makan saat itu. Namun dia bisa lapar mata ketika melihat makanan di meja orang lain. "Saya berpikir makanan apa lagi ya yang tidak begitu kenyang yang bisa saya pesan?" ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga sering kalap jika sedang memikirkan makanan. "Meskipun sudah agak kenyang, tapi saya merasa makanan lain masih muat di perut, saya akan pesan lagi," kata perempuan yang mengaku tidak terlalu terpengaruh orang lain saat memesan makanan itu.
Dia seringkali harus menyadarkan dirinya sendiri agar tetap waras mengonsumsi makanan. Media sosial seperti path dan facebook juga diakui Mimie punya andil besar membuat bobot tubuhnya naik sekitar 8 kilogram.
"Waktu itu siang-siang saya melihat di facebook ada teman yang memasang foto nasi padang. Gara-gara foto itu saya kepikiran terus sampai malam. Akhirnya jam 11 malam saya minta suami saya membelikan nasi padang di pinggir jalan," ujar perempuan paling tidak bisa menolak hidangan penutup manis seperti es krim atau
pancake itu.
Mimie pernah mencapai bobot tubuh ideal yakni sekitar 52 kilogram, dengan tinggi 157 cm, sekitar dua tahun lalu. Dia rajin berolahraga di pusat kebugaran, menjaga makan dengan ketat.
"Baju saya ukurannya waktu itu S atau M. Saya tidak makan malam, tidak makan nasi, atau jika ingin makan nasi saya mengonsumsi nasi merah," kata perempuan yang kini berbobot 64 kilogram tersebut. Saat itu memang menjelang pernikahannya sehingga dia menjaga ketat makanannya.
Satu lagi kebiasan Mimie adalah dia amat senang memesan minuman berkalori tinggi di gerai-gerai seperti ChaTime, Share Tea, Come Buy. "Ada pilihan tanpa gula, gula sedikit, tanpa es, atau es banyak, jadi saya sering sekali membeli minuman seperti itu," kata Mimie mengaku.
Penelitian makan bersamaDuduk makan bersama dengan orang-orang terdekat adalah hal positif saat melihat dari kacamata sosial. Ada kehangatan dan keakraban yang tercipta jika kita menyantap hidangan bersama-sama.
Namun, bidang kesehatan melihat sebaliknya. Makan bersama orang lain bisa menggemukkan. Hal tersebut telah dibuktikan oleh sejumlah ilmuwan.
Tim psikolog yang dipimpin oleh Mitsuru Shimizu di Southern Illinois University menemukan, orang yang menyantap 31,6 persen pasta lebih banyak dan 43,5 persen salad lebih sedikit bekerja di perusahaan yang karyawannya mengalami kelebihan berat badan.
Penelitian itu terlepas dari seberapa sehat porsi makanan orang-orang kelebihan berat badan tersebut.
Shimizu menjelaskan, penelitian itu menindaklanjuti hipotesis tentang tujuan makan sehat yang menjadi nonaktif saat makan dengan seseorang yang kelebihan berat badan.
Mungkin, lanjutnya, kita sadar dengan tujuan untuk makan sehat, karena memang sudah seharusnya.
Namun, saat menyantap hidangan dengan orang kelebihan berat badan tujuan tersebut menjadi tidak aktif. Hal itu terjadi tanpa kita sadari. Jadi saat kita tahu bahwa orang gemuk membawa pengaruh mungkin kita dapat menghindari efek makan bersama.
Sahabat adalah kaloriSaat makan bersama, seseorang mengonsumsi 44 persen makanan lebih banyak daripada saat makan sendirian. Pada 1989, John de Castro melihat bagaimana makan di dalam kelompok ukuran berbeda akan memengaruhi asupan makanan. Dalam ulasan di makalahnya John menjabarkan penjelasan hipotesanya tersebut.
"Makanan yang disantap bersama satu orang lain adalah 33 persen lebih besar dibandingkan makanan yang disantap sendiri. Sedangkan 47 persen, 58 persen, 69 persen, 70 persen, 72 persen, dan 96 persen peningkatan dikaitkan dengan dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, atau lebih jumlah orang yang hadir."
Dia berpikir, ini ada hubungannya dengan fakta waktu makan yang berkepanjangan saat makan di kantor. Namun, pada 2010 tim peneliti University of Adelaide mememata-matai pengunjung yang makan sendirian di sebuah restoran cepat saji.
Mereka mengamati orang-orang yang butuh waktu lama karena aktivitas membaca tidak menyantap makanan lebih dari orang lain secara signifikan. Jadi hal lain yang jadi penyebab kegemukan selain waktu yang dihabiskan di meja makan.
Dari tikus, ayam, anak anjing, jika diberikan makanan sampai mereka kenyang, lalu menaruh mereka bersama spesies mereka yang lain, mereka akan makan lagi.
Studi lain oleh de Castro, dengan siapa kita makan juga memengaruhi tingkat kesenangan. Perempuan makan 13 persen lebih banyak saat makan malam dengan seorang lelaki.
Makan dengan pasangan, keluarga, atau teman adalah 22 persen, 23 persen, dan 14 persen lebih banyak dibandingkan makan bersama orang lain. Kita akan cenderung makan lebih banyak ketika berada di perusahaan yang santai.
De Castro juga menemukan, kita cenderung makan lebih cepat bersama keluarga dan lebih lambat dengan teman-teman.
Efek meniruSangat sulit untuk tidak terpengaruh oleh pilihan makan orang lain. Saat memesan menu di restoran, kita secara tidak sadar memesan sesuatu yang tidak yang tidak dipesan oleh orang lain.
Hal itu bisa disebabkan karena menginginkan variasi makanan, atau fenomena psikologis yang disebut 'kebutuhan atas keunikan'. Tanpa disadari manusia adalah peniru ulung.
Bahkan ekspresi wajah orang lain dapat memengaruhi pilihan makanan. Penelitian dalam jurnal Appetite Perancis pada 2009 mengatakan, saat subjek ditunjukkan gambar seseorang memperlihatkan ekspresi jijik sambil makan makanan kesukaan subyek, keinginan makan subyek tersebut pun akan turun.
Percobaan lain yang dipublikasikan Journal of Consumer Research menemukan, saat disajikan dua jenis kerupuk, seseorang akan tertarik pada pilihan kolega yang sedang berbicara dengannya.
Para peneliti di Universitas Toronto meneliti peserta makanan selama 24 jam, sebelum menyajikan camilan dalam lingkungan sosial. Meskipun lapar seperti serigala, jika teman mereka makan sedikit maka mereka akan menahan diri.