Semburat Bahagia Kebaya Jingga Iriana

Jakarta, CNN Indonesia -- Ada semburat kebahagiaan pada penampilan Iriana Joko Widodo hari ini. Seluruh mata menyorot pelantikan sang suami Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7. Hal lain yang turut diamati selain janji Pak Presiden adalah busana ibu negara saat menghadiri pelantikan suaminya. 

Iriana hadir mengenakan kebaya kutu baru berwarna jingga dengan motif bunga. Selendang polos berwarna senada tersampir di bahu kirinya. Kain batik bernuansa cokelat gelap serasi dengan atasan kebaya oranye Iriana.

Ada rona kebahagiaan terpancar pada ibu dari tiga anak tersebut. Filosofi indah pun terungkap dari busana yang dikenakan perempuan yang baru saja resmi menjadi Ibu Negara Republik Indonesia.

Menurut kritikus mode Sonny Muchlison, motif kebaya kutu baru yang dikenakan oleh Iriana dalam filosofi Jawa bermakna Mangayu Bagyo, yang berarti kebahagiaan.

"Kebaya motif bunga-bunga itu sama halnya dengan yang dipakai di pernikahan Gigi. Kebaya motif bunga-bunga berarti merayakan kebahagiaan," kata Sonny saat dihubungi oleh CNN Indonesia pada Senin (20/10).

Demikian halnya dengan warna kebaya yang dikenakan oleh Iriana. "Jingga dirupakan sebagai kebahagiaan yang besar, really happy, tanpa kepalsuan, dan ada semburat kebahagiaan di dalamnya," kata Sonny yang akan berangkat untuk menggelar peragaan busana di Manila bersama dengan pengusaha mode Indonesia tersebut.

Di dalam mode, warna jingga melambangkan kecerahan, keceriaan, dan keberanian. Sonny mengatakan, orang-orang yang sama sekali tidak suka diperhatikan, meskipun dia bukan banci tampil, tidak akan memilih warna oranye.

Warna jingga dinilai Sonny sudah sesuai dengan karakter Iriana. "Selama ini orang belum tahu seperti apa seorang Iriana, padahal dia adalah perempuan yang ceria dan enak untuk diajak ngobrol," kata Sonny.

Kutu baru dan tatanan rambut ibu negara

Kebaya kutu baru menurut Sonny merupakan fesyen yang diranjingi oleh perempuan di masa Soekarno. "Karena korset dinaikkan sehingga muncul belahan dada pada perempuan," ucapnya menjelaskan.

Namun pada masa ini, mode fesyen demikian kerap dikaitkan dengan moralitas. "Banyak orang-orang sok moralis yang menganggap kebaya tersebut tidak sopan." Kutu baru adalah kebaya yang tak lekang termakan usia, karena kebaya sendiri pun merupakan warisan bangsa.

Meski demikian, Sonny menyayangkan ketidakonsistenan Iriana dalam mengenakan hijab. Perempuan kelahiran Surakarta itu belum lama ini tampil berhijab.

Namun, pada pelantikan hari ini, dia melepas hijabnya dan tampil bersanggul. "Jangan sampai masalah jilbab ini menjadi ambigu lalu menjadi bahan olok-olok orang," kata Sonny.

Kritikus fesyen ini mengungkap hadirnya twitter yang menyandingkan foto Iriana saat berjilbab dan tidak berjilbab, dengan keterangan tulisan yang menyudutkan Iriana.

Kita beralih ke tatanan rambut ibu negara pada hari ini. Iriana memakai konde dengan sunggar (rongga di atas kuping) yang tidak lebar. Model konde rambut Iriana tersebut disebut dengan gelung tekuk.

"Biasanya dipakai tusuk konde di kedua sisi rambut," katanya menjelaskan. Gaya tersebut memang menjadi pakem dalam busana adat Jawa Tengah. Seperti halnya yang dipakai oleh Fatmawati, Hartini, dan Tien Soeharto.

"Ketika Ibu Tien, konde ditambahkan dengan untaian melati. Itu namanya Ngadi Saliro Ngadi Busono yang artinya selera tinggi busana tinggi," ucap Sonny menjelaskan.

"Selera fesyen tinggi tidak berarti menghilangkan identitas diri sebagai bangsa Indonesia dengan mengenakan produk fesyen luar negeri," kata Sonny saat ditanya soal selera fesyen Iriana. Sebagai perempuan Indonesia jangan sampai kita mendewakan budaya Barat dan menjinjing tas bermerek asing senilai ratusan juta rupiah.