Jakarta, CNN Indonesia -- Perjuangan Oscar de la Renta melawan penyakit kanker yang menggerogotinya sejak setahun lalu, berakhir sudah. Ia meninggal dalam usia 82 tahun. Semasa hidupnya, Oscar dikenal sebagai desainer pria favorit perempuan.
Pria kelahiran Republik Dominika ini dikenal dengan ciri khas busananya yang feminin, menggunakan warna-warna kuat sehingga memiliki tampilan keseluruhan yang sempurna. Dilansir dari
Women's Wear Daily, Oscar diagung-agungkan sebagai desainer favorit perempuan karena dianggap mampu membuat perempuan terlihat cantik.
Kecintaan Oscar pada dunia perempuan dan feminitas perempuan ternyata dipengaruhi oleh statusnya dalam keluarga. Ia terlahir dari keluarga yang mayoritas perempuan. Dari enam bersaudara, Oscar adalah satu-satunya anak lelaki di keluarga. “Ibu adalah figur utama dalam hidup saya, jauh melebihi ayah saya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia membuat gaya-gaya busana yang berasal dari kecantikan natural perempuan. Gaun-gaun kreasinya penuh dengan nuansa romantis, glamor, elegan, dan berkarakter. Dalam mencipta, pria kelahiran 22 Juli 1932 ini banyak dipengaruhi oleh gaya desain couture ala Paris dengan sentuhan aliran gaya Latin.
Tak sekadar punya gaya busana tersendiri, Oscar juga dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan bersosialisasi dan selera humor yang tinggi.
Perpaduan gaya busana feminin dengan kemampuan sosialisasi tinggi inilah yang membuat ia banyak memiliki pelanggan perempuan, dari selebriti sampai ibu negara Amerika. Nancy Reagan, Hillary Clinton, Laura Bush dan Michelle Obama adalah salah satu pelanggannya. Selebriti, Sarah Jessica Parker, Jennifer Garner, dan Lea Michele juga berada dalam ‘mantra’ gaunnya.
Oscar tak cuma menggandeng semua pesohor ini sebagai pelanggannya, namun juga menjadi teman dekatnya.
Perjalanan karierKecintaannya pada fesyen dimulai sejak usia 18 tahun. Ia pergi ke Madrid untuk belajar melukis di Academy of San Fernando. Di sana, ia mulai membuat sketsa untuk salah satu rumah mode Spanyol. Tak lama kemudian, ia pun bekerja di rumah mode couture legendaris, Cristobal Balenciaga.
Perjalanannya berlanjut di Paris, ketika ia menjadi asisten desainer couture Antonio Castillo, dan Lanvin.
“Ketika saya bekerja di Paris, Castillo dan Balenciaga selalu memiliki gaun malam yang terinspirasi dari masyarakat Spanyol. Ada juga busana yang bergaya flamenco, dan gaun yang terinspirasid ari lukisan karya Goya, Zurbaran, Zuloaga, The Princess of Eboli. Gaun Balenciaga tidak pernah terlihat etnik seperti ini, seperti kostum,” kata Oscar kala itu.
Tahun 1963, dia pergi ke New York untuk bekerja pada Elizabeth Arden. Demi menjadi desainer terkemuka, ia juga meminta Nicolas de Gunzburg, aristokrat Rusia yang juga editor Vogue menjadi mentornya.
Oscar bekerja pada Arden selama dua tahun, kemudian dia bekerja untuk Jane Derby. Jalan untuk menjadi desainer yang memiliki label sendiri makin terbuka ketika Derby meninggal di tahun yang sama. Oscar pun mengambil alih label Derby.
Kariernya makin bersinar ketika di tahun 1993 sampai 2002, Oscar mendesain busana couture untuk Balmain. Ia menjadi desainer Republik Dominika pertama yang mendesain busana couture di rumah mode Perancis.
Tahun 2006, ia pun merambah desain gaun-gaun pengantin. Sampai saat ini, Oscar juga sudah memiliki desain busana ready to wear-nya sendiri, dan beberapa produk lainnya, yaitu parfum.
Sejumlah penghargaan pun sempat diraihnya. Juni 2013, ia memenangkan, CFDA Founders Award, the Legion d’Honneur as a Commandeur, he order al Mérito de Juan Pablo Duarte and the order of Cristóbal Colón, he order al Mérito de Juan Pablo Duarte and the order of Cristóbal Colón, Gold Medal of Bellas Artes from the King of Spain.