Jakarta, CNN Indonesia -- Seruni jadi tema besar koleksi pakaian perempuan Spring/Summer 2015 Biyan Wanaatmadja yang telah memasuki tahun ke-31 kariernya di dunia fesyen. Tema seruni berawal pada simbolisasi bunga krisan, yang dipercaya di Asia sebagai simbol kehidupan dan keabadian.
Tema ini menjadi dasar pemikiran kreatif yang membuahkan koleksi yang terinspirasi perpaduan antara seni dan budaya Jepang dengan ornamen tribal dari Sumba.
Koleksinya terdiri dari mantel model kimono nan ringan, gaun menjuntai bermotif bunga krisan di atas kain sutra, blus tule, dan gaun dengan sulaman motif khas kimono tradisional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menciptakan koleksi ini, Biyan mengatakan ia kembali membuka arsip desain masa lalu saat ia mengawali kariernya. Koleksi Biyan kali ini menampilkan siluet-siluet yang sederhana tetapi unik dengan penerapan teknik pelapisan (
layering) yang asimetris.
"Koleksi ini bagai pertemuan dualisme yang menyatu menjadi sebuah komposisi kontras yang harmonis, seperti mempertemukan
bright-light dan
dark-intense, kemurnian dan kekuatan, serta feminin dan maskulin," kata Biyan di pergelaran Bazaar Fashion Festival 2014 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu (22/10).
Perempuan berwibawa, mandiri, berdaya karya tinggi, dan peka akan estetika jadi sumber inspirasi Biyan. Seruni digambarkan sebagai karakter perempuan masa kini yang berpikiran terbuka, berwacana global, dan selalu antusias mempelajari hal-hal baru.
"Pada satu sisi, Seruni menampilkan kedalaman karakter perempuan yang feminin dan polos. Namun, di sisi lain, turut ditampilkan karakter perempuan yang kuat, tenang, dan penuh gaya. Keduanya jadi seimbang dan indah," katanya.
Instalasi audio visual mutakhir Siluet yang ditampilkan dalam karyanya kali ini, yaitu siluet longgar,
oversize,
A-line, trapeze, asimetris,
multi layers, renda, kerah pelaut, serta volume yang ceria. Bahan tule, sutra, katun, organza, dan taffeta berkerut yang digunakan dalam koleksi kali menimbulkan kesan feminin.
Koleksinya kali ini menampilkan berbagai pilihan warna, yaitu hijau mint, merah muda, ungu, coral, hitam, khaki, abu, sampai biru malam. Dominique Diyose dan Dimas Beck turut menjadi model dalam pagelaran kali ini.
Pagelaran ini tampak berbeda dengan adanya seni instalasi Constellation Neverland dari Sembilan Matahari yang meraih penghargaan di Moskow. Constellation Neverland adalah sebuah instalasi audio visual yang terdiri dari mimikri awan, hujan, dan butiran salju.
Biyan lahir di Surabaya dan pernah mempelajari fesyen di Jerman dan Inggris. Lulusan The London College of Fashion tersebut mulai memproduksi dan menjual rancangannya di sebuah ruangan kecil di Surabaya. Label Biyan mulai berdiri sejak 1984.
Kemudian pada 1985, ia membuka
second line. Koleksinya kerap dideskripsikan romantis dan klasik. Penggunaan bahan sulaman jadi salah satu ciri khas Biyan.