Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan wajah penuh peluh, Agatha (18), Ira (40), dan Sukma (31) berjalan cepat mengenakan sepatu hak setinggi tujuh sentimeter. Meski berkeringat, mereka tetap semangat. Mereka harus berkompetisi dengan 93 perempuan lain.
Perjuangan mereka pun tak sia-sia. Setelah mencapai garis finis, mereka akhirnya berhasil meraih posisi juara.
Agatha, mahasiswi semester I di STMT Trisakti berhasil meraih gelar juara I. Sementara Ira, karyawan di bidang pemasaran, berhasil meraih posisi juara II. Adapun Sukma, karyawan di perusahaan swasta, merebut posisi juara III.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara atletik memang sedang naik daun di Indonesia, khususnya Jakarta. Pada Minggu (26/10) saja, setidaknya ada dua kegiatan yang diadakan: Jakarta Marathon dan Fun With Your Heels.
Jika di Jakarta Marathon para pelari melakukan maraton dengan sepatu olahraga, di Fun With Your Heels para peserta diharuskan menggunakan sepatu hak tinggi minimal tujuh sentimeter. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu, Fun With Your Heels tahun ini diubah konsepnya jadi jalan cepat untuk mengurangi risiko cedera.
Dengan jarak 100 meter, para peserta harus menjaga ritme agar tetap termasuk jalan cepat.
“Untungnya kompetisi ini adil. Kalau ada yang lari, didiskualifikasi. Mungkin karena bentuknya jalan cepat jadi semua orang berhati-hati dan tidak ada yang curang,” ujar Sukma saat diwawancarai
CNN Indonesia usai pengumuman pemenang, di Jakarta Selatan, Minggu (26/10).
Curang bisa terlintas di pikiran. Sebab hadiah untuk pemenang sangat menggiurkan. Juara I berhak membawa pulang Rp 10 juta, juara II memboyong Rp 5 juta, sedangkan juara III mendapatkan hadiah Rp 2,5 juta. Mereka juga mendapatkan perlindungan asuransi jiwa sebesar Rp 50 juta.
Membiasakan hak tinggiMeski berhasil meraih gelar juara, Agatha, Ira, dan Sukma mengaku tidak melakukan latihan sama sekali. Agatha dan Ira malah mengaku tidak suka pakai sepatu hak tinggi.Tak heran mereka sedikit merasa kesakitan.
“Saya baru beli sepatunya. Ini agak longgar jadi kurang nyaman dipakai,” kata Ira sambil menunjuk sepatu hitamnya. “Kalau saya
sih memang sudah suka lari,” ujar Agatha yang mengaku didaftarkan ibunya.
Berbeda dengan Agatha dan Ira, Sukma menggunakan sepatu hak tinggi sehari-hari.“Saya sudah terbiasa mengejar direksi dengan sepatu hak tinggi di kantor,” katanya, kemudian tersenyum. Menurutnya, sepatu hak tinggi telah jadi bagian dari gaya hidup perempuan yang cukup penting.
“Semua perempuan di kantor saya pakai sepatu hak tinggi. Rasanya akan lebih percaya diri saat mengenakan sepatu hak tinggi,” tutur Sukma yang datang bersama suami dan anak perempuannya. Menurutnya, sepatu hak tinggi tidak akan membuat kaki sakit bila dipilih dengan benar.
Ia menyarankan, agar nyaman memakai sepatu hak tinggi, cari yang ada bantalannya. “Dan haknya jangan terlalu tinggi, maksimal 10 sentimeter,” katanya menjelaskan. Ia juga menyarankan agar tidak terlalu lama mengenakan sepatu hak tinggi.
“Kalau sedang sedang santai di kantor, biasanya saya lepas sepatu hak tingginya, lalu saya ganti sandal,” kata perempuan yang berdomisili Pamulang itu.
Bertabur keunikanKeunikan acara serta hadiah yang menggiurkan jadi motivasi para peserta untuk mengikuti lomba jalan cepat dengan sepatu tinggi ini. Menurut Ira yang berdomisili di Cibubur, acara Fun With Your Heels sangat seru.
Selain mereka, ada pula peserta yang berkostum layaknya sedang Halloween. Mereka berharap memenangi kostum terbaik dalam acara itu. Chacha (26) terlihat mengenakan gaun putri ala Disney.
“Sengaja saya pakai ini supaya bisa menang kostum terbaik,” kata perempuan yang bertempat tinggal di Cipinang itu. Senada dengan Chacha, Etha (30) juga mengaku mengincar juara kostum terbaik. Ia melakukan kompetisi dengan kostum kupu-kupu.
Pihak penyelenggara, Yury Sarassita dari Cosmopolitan FM mengatakan, ada 150 orang yang mendaftar untuk Fun With Your Heels. Sementara yang benar-benar datang untuk berlomba, 96 orang. Biaya pendaftarannya Rp 50 ribu per orang.
Terinspirasi dari lomba serupa di Rusia, Yury mengklaim acara itu merupakan yang pertama di Indonesia.
“Segmentasi yang kami tuju adalah perempuan berkarier yang sudah terbiasa menggunakan sepatu hak tinggi. Sebenarnya mereka sudah biasa lari dengan sepatu hak tinggi karena tuntutan pekerjaan,” tutur Yury.
Meski begitu, Yury mengaku pihaknya tidak berusaha mempromosikan penggunaan sepatu hak tinggi kepada para perempuan. “Kami hanya ingin menguji nyali mereka, apakah berani jalan cepat dengan sepatu hak tinggi,”ujarnya.