Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum viagra dikenal sebagai obat kuat,pil kecil berwarna biru dikenal sebagai obat untuk mengatasi penyakit jantung. Obat ini dikenal juga untuk mengatasi serangan nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung koroner.
Obat dengan nama asli
sildenafil sitrat ini akan memperlancar aliran darah di tubuh, termasuk jantung sehingga mencegah terjadinya serangan jantung. Namun dalam kenyatannya, obat ini juga memperlancar aliran darah ke organ intim pria. Akibatnya vitalitas pria bisa bertahan lebih lama setelah mengonsumsi viagra.
Sejak dipasarkan di tahun 1998, angka penjualannya terus meningkat. Viagra juga terbukti memberi dampak besar pada aktivitas seksual sekitar 35 juta pengonsumsinya. Sayang, dalam perkembangannya, ada beberapa laporan kematian mendadak pada pengonsumsi viagra akibat serangan jantung. Alhasil, obat ini kemudian ditetapkan sebagai obat yang berpotensi berbahaya untuk orang berpenyakit jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini pun membuat para peneliti tertarik untuk menemukan jawabannya. Ternyata kematian mendadak pengonsumsi viagra karena serangan jantung ini terjadi karena kombinasi dan cara minum obat yang tidak tepat. Permasalahan ini terjadi ketika viagra diminum bersama dengan senyawa nitro, misalnya minuman berkafein atau beralkohol. Peneliti berpendapat, bila viagra saja yang diminum, maka risiko tersebut tak akan timbul.
Viagra baik untuk jantung Melihat adanya potensi pengobatan penyakit jantung dari obat ini, peneliti dari Sapienza University di Roma, Italia ini mengadakan penelitian lanjutan.
Pemimpin penelitian, Andrea M. Isidori dari Department of Experimental Medicine di Sapienza University, Roma, mengatakan viagra yang memiliki bahan utama
phosphodiesterase type 5 inhibitor (PDE5i) ternyata menunjukkan kemampuan menguatkan dan meningkatkan fungsi jantung.
Penelitian Isidori menunjukkan konsumsi viagra secara konsisten dapat membantu mengobati penyakit jantung. "Penelitian kami merupakan penelitian pertama pada kelompok besar pasien yang membuktikan bahwa PDE5i baik untuk jantung," kata Isidori. "Konsumsi obat ini dapat menurunkan denyut jantung dan memaksimalkan kerja jantung, sehingga pengidap penyakit ini punya harapan hidup lebih lama, meningkatkan toleransi kekuatan jantung dan juga meningkatkan kualitas hidup," ujarnya.
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di Amerika. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan sekitar 600 ribu orang meninggal karena penyakit jantung di Amerika Serikat setiap tahunnya, dengan rasio satu dari empat kematian.