JAKARTA FASHION WEEK 2015

'Sentuhan Baru' Para Desainer Lokal

CNN Indonesia
Minggu, 02 Nov 2014 14:28 WIB
Sebagai pembuka ajang fesyen terbesar di Jakarta, desainer Indonesia Fashion Forward memamerkan serangkaian koleksi busana yang modern.
Koleksi Billy Tjong saat pembukaan Jakarta Fashion Week 2015 di Senayan City, Sabtu (1/11/2014) (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jakarta Fashion Week 2015 (JFW 2015) dibuka dengan parade busana dari para desainer Indonesia Fashion Forward (IFF). Ajang ini merupakan sebuah program untuk melahirkan desainer lokal yang berkualitas internasional. Pelatihan ini mengajak desainer untuk memberi sentuhan baru yang lebih modern dan berdaya jual di pasar lokal maupun internasional.

Sebanyak 12 desainer Indonesia, digembleng secara khusus dalam program ini. Mereka adalah Patrick Owen, Sapto Djojokartiko, Jii by Gloria Agatha, Restu Anggraini, Tertia, F Budi, Monstore, Rosalyn Citta, Billy Tjong, Anditta Siswandi, Norma Hauri, dan Peggy Hartanto. Selain mereka, kehadiran desainer alumni IFF angkatan sebelumnya seperti Tex Saverio dan Dian Pelangi juga memberi warna tersendiri dalam show-nya.

Setelah mendapat berbagai pelatihan seputar fesyen, para desainer IFF didapuk untuk menjadi show pembuka JFW 2015, Sabtu (1/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desainer-desainer ini akan menonjolkan "warnanya" masing-masing menyambut tren 2015. Dalam show tersebut, para desainer dikelompokkan sesuai dengan kategori dan spesialisasi mereka masing-masing,yaitu ready to wear, modest (busana muslim), premium, dan luxury ready to wear.

Penampilan perdana desainer IFF dibuka oleh koleksi karya FBudi, Monstore dan Peggy Hartanto. Sekilas, karya-karya mereka memiliki satu benang merah yang sama, yaitu dominasi busana putih.

Koleksi busana FBudi terlihat lebih siap pakai dan sederhana dengan siluet busana yang clean, misalnya crop top, gaun loose sleeveless panjang, dan rok mini. Ia juga tak terlalu banyak "mengotori" kanvas putihnya dengan detail-detail. Dalam salah satu gaunnya, ia menambahkan aplikasi jahitan pita kain berwarna abu-abu di bagian paling bawah gaun panjangnya.

Jika busana-busana FBudi banyak menampilkan busana yang clean, Monstore punya gaya yang berbeda. Monstore menampilkan koleksi yang bergaya muda. Lini busana ini menghadirkan busana dengan tambahan  motif petir, bibir, mata, gigi, angka 13, serta tulisan seperti "stop being poor" di atas kain yang dominan berwarna putih pula. Koleksi ini bertajuk "Plastic" dan terinspirasi oleh para monster.

Dengan model layer dan material transparan, Monstore menampilkan motif ilustrasi dan print. Selain warna putih dan hitam, ada pula warna-warna terang dalam koleksi ini. Sang desainer, menyandingkan karyanya ini seperti sebuah filosofi manusia. Filosofi yang diangkatnya adalah orang-orang sering kali menutupi sisi "monster"-nya dengan senyuman palsu, sarkasme, dan rasa pura-pura bahagia.

Peggy Hartanto, desainer yang salah satu busananya sempat digunakan beberapa selebriti dunia, seperti Odette Annable Strikes menghadirkan koleksi yang sedikit berwarna. Meski menghadirkan kreasi busana multi-warna, namun tetap ada warna putih yang mendominasi kreasinya.

Kreasi busana yang dihadirkan Peggy masih terlihat sama dengan koleksi sebelumnya. Ia masih menghadirkan sentuhan detail dengan bahan sheer dan kelopak bunga. Namun, aplikasi bahan sheer ini tentunya tak sebanyak koleksi pertamanya.

Sesi kedua show IFF di Fashion Tent menghadirkan aneka koleksi busana muslim. Desainer busana muslim yang terlibat antara lain Dian Pelangi, Etu by Restu Anggraini, Norma Hauri dan Nurzahra.

Empat desainer busana muslim ini menampilkan kreasi busana muslim dengan gaya yang lebih modern. Paduan aneka warna, material, dan siluet busana yang bisa dipadu padankan menjadi kekuatan mereka. Koleksi mereka ini seolah menggambarkan bahwa para hijabers juga bisa tampil modis dan mengikuti tren fesyen dunia.

Dian Pelangi mengangkat keindahan Palembang dalam busananya dan menampilkan songket sebagai bahan dasarnya. Senada dengan Dian, label Nurzahra yang digawangi Windri Widiesta ini mengangkat batik sebagai bahan dasarnya. Koleksi ini tak kalah memukaunya dengan koleksi sebelumnya yang dipamerkan dalam Tokyo Fashion Week.

Warna yang cerah dan warna pastel jadi pilihan Norma Hauri dalam busana muslimnya. Ia merangkainya dengan aplikasi detail manik dan aksen lipat dalam busananya. Sedangkan Etu by Restu Anggraini menampilkan koleksi busana muslim yang lebih edgy dan minimalis namun dalam warna yang lebih kalem, yaitu putih.

Koleksi istimewa

Koleksi desainer IFF yang cukup mencuri perhatian adalah koleksi dari Billy Tjong. Billy hadir dengan koleksi busana yang bertema True Color. Sweater, rok pensil, crop top, blus, atasan berpotongan longgar, celana panjang dan pendek, serta gaun-gaun kasual jadi tren yang ingin ditonjolkannya musim ini. Busana yang ditampilkan dalam koleksinya kali ini bertekstur ringan dan stretch.

Untuk menampilkan gairahnya, ia memilih warna-warna terang seperti orange, biru, hijau, dan merah.
 
Sementara itu, sentuhan tradisional muncul dalam koleksi Sapto Djodjokartiko. Koleksi Spring/Summer 2015 menampilkan batik asli Indonesia. Adapun, sang desainer menggunakan alat cap Batik bernama penara yang terbuat dari tembaga.

Pilihan kain satin, organza, damask, dan jacquard dengan siluet yang kuat nan feminin jadi andalan Sapto Djodjokartiko. Ia juga menghadirkan busana dengan aneka warna-warna off white, copper color, abu-abu, dan hitam. 

Pergelaran busana IFF ditutup dengan pertunjukkan koleksi ready to wear Tex Saverio. Dengan tema "Parametric", Tex mengaku berusaha menampilkan pakaian-pakaian couture-nya menjadi lebih dinamis dan siap pakai. Koleksi busana ini, ternyata sudah dipamerkan terlebih dulu dalam ajang Paris Fashion Week lalu.

"Dalam koleksi kali ini saya banyak bermain dengan garis. Namun, handmade tidak terlalu banyak karena ini ready to wear," kata Tex saat diwawancarai CNN Indonesia seusai pergelaran busana, Sabtu (1/11).

Selain itu, di fashion tent hari pertama, beberapa desainer IFF yang turut memamerkan koleksinya adalah Patrick Owen, Rosalyn Citta, Tertia, Jill By Gloria Agatha.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER