Jakarta, CNN Indonesia -- Jakarta Fashion Week 2015 resmi dibuka pada Sabtu (1/11) di Senayan City, Jakarta Selatan. Acara ini akan diselenggarakan pada 1-7 November 2014. Pada tahun ini, JFW akan menampilkan koleksi desainer Indonesia, di antaranya 18 desainer pakaian muslim, 30 label Indonesia Fashion Forward, dan 42 label dari sekolah mode.
Pihak penyelenggara mengklaim akan menghadirkan lebih dari 220 desainer dalam acara ini. Ada pula 10 desainer internasional dari empat negara, yaitu Inggris, Jepang, Thailand, dan Korea. Secara keseluruhan, akan ada lebih dari 2.600 tampilan dengan 230 model yang memeragakannya.
 CEO Femina Group Svida Alisjahbana diapit Arie Budiman dan rekan penyelenggara JFW 2015 (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari) |
"Jakarta Fashion Week bukan hanya sebagai tempat peluncuran koleksi para desainer, tetapi juga memunculkan kesempatan agar koleksi para desainer bisa merambah pasar internasional dengan cara ekspor," kata CEO Femina Group Svida Alisjahbana saat konferensi pers peresmian JFW di Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, melalui JFW, para desainer dapat memiliki kesempatan besar untuk meraih eksposur sebesar-besarnya. Acara ini diklaim akan diliput jurnalis dari media luar negeri, seperti Italia, Australia, Jepang, Norwegia, Singapura, dan Malaysia.
Misalnya, pada tahun lalu, lebih dari 57 ribu foto runway JFW 2014 diunduh para jurnalis dari seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Arab Saudi, dan Belanda. Angka ini meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya.
"Desainer Indonesia sudah ambil peran yang penting di level dunia, terlihat dari koleksi mereka yang dipakai selebriti dunia, serta masuknya label mereka ke ritel internasional," ujar Svida. Namun menurutnya, desainer Indonesia harus bisa memajukan labelnya sendiri, tentunya dengan bekerja sama dengan pihak manufacture.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan perlunya sinergi dalam industri fesyen, dari hulu sampai hilir. "Pasar sangat luas yaitu mencapai 600 juta orang di ASEAN saja. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana industri fesyen kita bisa ‘menjajah’ mereka," katanya.