KESEHATAN SEKSUAL

Daftar Obat Penyebab Lemah Syahwat

CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2014 15:47 WIB
Disfungsi ereksi atau juga dikenal dengan lemah syahwat bisa jadi momok bagi kaum Adam. Obat-obatan tertentu juga bisa jadi biang keladi penyebab impotensi.
Ilustrasi disfungsi ereksi (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Disfungsi ereksi atau yang juga dikenal dengan lemah syahwat bisa jadi momok bagi kaum Adam. Penyebabnya beragam, mulai dari usia, penyakit, hingga gangguan psikologis. Selain itu, obat-obatan tertentu juga bisa jadi biang keladi.

Ada sejumlah obat resep dan obat bebas yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Sementara kandungannya bekerja mengobati penyakit atau gangguan kesehatan, obat-obatan tersebut juga dapat memengaruhi hormon, saraf, atau sirkulasi darah manusia, sehingga menyebabkan atau meningkatkan risiko disfungsi ereksi.

Dokter biasanya akan memberitahu efek samping obat yang diresepkan. Dan jika obat yang sedang Anda konsumsi berefek pada kinerja seksual, diskusikan masalah ini dengan dokter. Jangan berhenti minum obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi, karena beberapa obat dapat menyebabkan reaksi berbahaya yang mengancam nyawa bila tiba-tiba dihentikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut daftar obat-obatan yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi, seperti dilansir dari berbagai sumber, Selasa (4/11):

1. Obat tekanan darah tinggi

Menurut Harrison's Principles of Internal Medicine dari Anthony Fauci, beberapa kelas obat tekanan darah telah dikaitkan dengan disfungsi ereksi. Thiazide diuretics adalah salah satu yang paling umum. Contoh lainnya hydrochlolorthiazide dan chlorthalidone.

ACE inhibitor seperti enalapril dan captopril juga dapat menyebabkan impotensi. Diltiazem dan amlodipine adalah contoh dari kelas obat tekanan darah yang dikenal sebagai calcium channel blockers, yang juga dapat menyebabkan impotensi karena memiliki beta blocker.

2. Obat antidepresan, kecemasan, dan epilepsi

Sebagaimana dicatat oleh American Academy of Family Physicians, antidepresan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Yang paling umum adalah antidepresan SSRI (Selective serotonin reuptake inhibitor) dan tricyclic.

Contoh SSRI termasuk fluoxetine, paroxetine dan escitalopram. Tricyclic termasuk nortriptyline dan amitriptyline. SRRI lebih mungkin menyebabkan anorgasmia (tidak mampu orgasme) ketimbang impotensi.

3. Obat antihistamin atau obat alergi

Beberapa obat antihistamin seperti dimehydrinate, diphenhydramine, hydroxyzine, meclizine, dan promethazine juga bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi.

4. Obat antiinflamasi

Obat non-steroid antiinflamasi seperti naproxen dan indomethacin juga berperan dalam disfungsi ereksi.

5. Obat Parkinson

Obat-obatan untuk penyakit Parkinson bekerja dengan memengaruhi sistem saraf. Efeknya juga bisa memicu disfungsi ereksi. Contohnya biperiden, benztropine, trihexyphenidyl, procyclidine, bromocriptine, dan levodopa.

6. Obat antipsikotik

Obat antipsikotik digunakan untuk mengobati skizofrenia dan beberapa gangguan psikotik lainnya. Beberapa obat ini dapat mengganggu fungsi seksual, seperti dicatat oleh The American Society of Family Physicians. Obat ini mengganggu beberapa fase dari respons seksual.

7. Obat antiandrogen

Menurut artikel yang diterbitkan pada tahun 2001 dalam jurnal medis Endocrine Reviews, beberapa obat digunakan untuk menurunkan kadar hormon pria atau memblokir kegiatannya.

Salah satu pengobatan kanker prostat melibatkan pemberian obat yang disebut leuprolid untuk menurunkan testosteron. Hasilnya adalah untuk menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi nyeri tulang pada pasien. Namun, hormon pria yang diturunkan juga dapat mengganggu fungsi seksualnya.

8. H2 blocker

Menurut Harrison's Principles of Internal Medicine, H2 blocker adalah obat yang dipakai untuk mengobati asam lambung berlebih di perut atau gastroesophageal reflux (GERD) atau rasa panas di dada. Cimetidine, nizatidine, dan ranitidine adalah yang paling mungkin menyebabkan efek samping ini.

9. Obat-obatan lain

Obat penenang otot: cyclobenzaprine dan orphenadrine; obat antiaritmia: disopyramide; obat kanker prostat: flutamide dan leuprolide; serta beberapa obat kemoterapi juga berpengaruh pada kinerja pria di ranjang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER