Jakarta, CNN Indonesia -- Berbeda dengan Sultan Kosen, manusia tertinggi di dunia yang tubuhnya terus tumbuh lantaran tertekan tumor, Chandra Bahadur Dangi punya gen 'kerdil'.
Ia anak ketujuh dari delapan bersaudara. Tiga dari lima saudara laki-lakinya berukuran kurang dari 121 sentimeter. Dangi adalah yang terpendek, hanya 54,6 sentimeter. Sedang dua saudara perempuannya, punya tinggi tubuh normal.
Seumur hidup, Dangi tak tahu apa yang menjadi penyebab tubuhnya pendek. Ia tak pernah sekalipun ditangani dokter maupun menjalani pengobatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari-hari, di usianya yang lanjut pria asal Nepal itu hidup sangat sederhana. Ia tinggal di desa terpencil di Distrik Dang, bernama Reemkholi. Itu sekitar 540 kilometer jaraknya dari Kathmandu.
Dangi menghabiskan hidupnya dengan membuat tikar dan topi anyam untuk penduduk desa. Ia juga berkreasi dengan tas anyam, yang bisa membantu masyarakat saat mengangkut beban berat.
Sesekali, pria 74 tahun itu juga membantu warga menjaga ternak, seperti kerbau dan sapi.
Dari kehidupan desa sederhana yang tak pernah ia tinggalkan, pada Februari 2012 Dangi bepergian ke Kathmandu. Itu merupakan kali pertama Dangi mengunjungi ibu kota Nepal.
(Baca juga:
Temu Canggung si Tertinggi dan Terpendek)
"Saya sangat senang berada di Kathmandu untuk kali pertama dalam hidup. Saya kemari untuk mengambil gelar Guinness World Records," ujarnya. Di Kathmandu, ia diukur oleh Guinness World Records, dan dipastikan menjadi manusia terpendek di dunia.
Bukan hanya satu sertifikat yang Dangi terima. Selain menjadi manusia terpendek yang hidup, ia juga menjadi manusia terpendek yang pernah dicatat di sepanjang sejarah Guinness World Records. Artinya, itu selama 57 tahun.
Sebelumnya, Dangi mengaku tidak pernah mengetahui apa itu rekor dunia. Ia bahkan tak tahu soal Gunung Everest. Dangi mengakui, ia memang berasal dari keluarga miskin dan tidak berpendidikan.
Rekor dunia memberi Dangi hidup baru. Ia menjadi lebih terkenal. "Saya rasa semua akan menjadi lebih baik sekarang. Saya harap saya bisa jadi terkenal di seluruh dunia," katanya, dikutip situs resmi Guinness World Records.
Meski status sosialnya kini berubah, Dangi tidak lantas menjadi sombong. Pria yang sudah ditinggal orang tuanya meninggal sejak remaja itu, bahkan memutuskan tetap tidak menikah.
Hingga kini, Dangi lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Ia masih tinggal di Reemkholi. Terkadang, ia butuh bantuan untuk lincah. Ia kesulitan menemukan pekerjaan lain karena pendek.
(Baca juga:
Putaran Roda Hidup Manusia Tertinggi Dunia)