Jakarta, CNN Indonesia -- Belakangan ini lari menjadi gaya hidup yang digemari masyarakat urban. Beragam kegiatan lari yang diinisiasi dari komunitas kecil hingga yang berskala masif hampir setiap minggu selalu diadakan.
Lantas mengapa lari menjadi populer? Berikut beberapa alasan yang telah dirangkum CNN Indonesia, Minggu (16/11).
1. Terjebak gaya hidup pasif
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada masa lalu, orang selalu aktif secara fisik setiap hari. Mereka melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dan bekerja di lapangan. Namun seiring kemajuan zaman, gaya hidup aktif mulai tergerus dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan.
Hari ini untuk menempuh jarak kurang dari 2 kilometer saja orang memilih mengendarai sepeda motor. Selain itu kini pekerja di perkotaan selama 8 jam lebih menghabiskan waktunya dengan duduk di depan layar komputer.
Tanpa disadari masyarakat modern terjebak dalam gaya hidup pasif yang sama sekali berbeda dengan nenek moyang. Kehidupan mejadi lebih statis.
Kondisi ini tentu bukanlah sebuah kabar baik. Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.
Dengan arus informasi yang terbuka lebar, kini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan aktivitas fisik. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan gerak tubuh perlahan disadari menjadi sebuah kebutuhan.
2. Murah dan fleksibelSulit dibantah, lari merupakan olahraga yang paling murah dan paling fleksibel. Kebutuhan untuk berlari juga tidak serumit olahraga lain. Anda hanya membutuhkan pakaian yang nyaman dan tentu saja sepatu lari.
Lari juga merupakan olahraga yang fleksibel. Dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi, lari adalah alternatif olahraga bagi para pekerja super sibuk. Dibandingkan dengan olahraga lain seperti tenis, golf, atau renang yang harus membutuhkan waktu dan tempat tersendiri.
Lari dapat dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja. Olahraga lari juga memiliki risiko cedera yang rendah.
Anda dapat mengajak siapapun juga untuk berlari. Selain itu Anda juga bebas menentukan kapan waktu akan berlari, apakah awal pekan, akhir pekan, pagi hari, atau bahkan malam hari.
3. Siapapun bisa jadi juara lariApakah Anda sering mengikuti perlombaan lari? Di kota-kota besar, perlombaan maraton sering digelar di akhir pekan. Tak jarang ribuan orang tumpah ruah di jalanan untuk berlari.
Tentu motivasinya berbeda-beda, ada yang ingin sekadar berlari atau memang ingin meraih juara. Tapi sadarkah Anda bahwa dalam lomba lari atau maraton non profesional ini siapapun bisa jadi juara!
Tidak peduli apakah anda manajer bank, petugas keamanan, atau bahkan wiraswasta semua bisa jadi pemenang. Berlari tidak memandang bakat, jenis kelamin, pengalaman masa lalu, dan penampilan fisik. Itu semua tidak akan berpengaruh pada kecepatan Anda.
Apalagi bila Anda termasuk tipe pelari rekreasi. Tidak ada kegagalan atau keberhasilan dalam berlari. Medali perlombaan adalah milik siapapun.