Jakarta, CNN Indonesia -- "Saya dianugerahi anak yang spesial dengan penyakit spesial.”
Dengan mata yang masih terlihat sembab, kata-kata itu diucapkan oleh Wahyu Fathir Riko Yoi (30) usai pemakaman putri tercintanya, Minggu (16/11). Riko adalah ayah dari Ashira Shalva Riko, gadis cilik yang meninggal dunia karena menderita penyakit neuroblastoma.
Kata-kata itu pula yang membuat Riko bersama sang istri, Revina Raymond (29), berusaha untuk tetap tegar menerima kepergian anak pertama mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang tua lain tidak perlu takut berlebihan, ini penyakit langka, penyakit yang spesial," kata Riko.
Seperti diketahui, Ashira sempat mengundang perhatian publik. Dokter memvonis ia mengidap kanker ganas neuroblastoma stadium 4. Hal inilah yang memicu munculnya sebuah aksi solidaritas di jejaring sosial seperti Instagram dan Twitter, dengan tanda pagar prayforashira (#prayforashira).
Tak hanya dukungan moral yang didapat, namun juga dukungan materi guna keperluan pengobatan Ashira. Pasca meninggalnya gadis kelahiran 21 Juli 2012, pihak keluarga menyatakan dukungan publik pada Ashira tak akan berhenti begitu saja. Keluarga akan membentuk sebuah yayasan sosial yang bertujuan mengenalkan penyakit neuroblastoma pada khalayak ramai.
"Namanya Ashira Salva Foundation," tutur Raymond Ramanan (58), kakek Ashira.
Nantinya yayasan ini akan bekerja sama dengan rumah sakit dan Yayasan Kanker Indonesia untuk menerbitkan buku juga mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai neuroblastoma.
Dijelaskan oleh Raymond, harapan pendirian yayasan ini cukup sederhana yakni supaya kejadian yang dialami Ashira tidak dialami oleh orang lain.
"Supaya orang tua bisa lebih aware terhadap penyakit ini," ucapnya.
(Baca juga:
Kronologi Serangan Penyakit di Tubuh Ashira)
Apa itu neuroblastoma?neuroblastoma adalah kanker yang berkembang dari sel-sel saraf yang belum matang yang ditemukan di beberapa bagian tubuh. Neuroblastoma paling sering muncul di dalam dan di sekitar kelenjar adrenal, yang memiliki asal-usul yang sama dengan sel-sel saraf.
Namun, neuroblastoma juga dapat berkembang di daerah lain di perut dan di dada, leher dan dekat tulang belakang, di mana kelompok sel-sel saraf berada. Anak-anak usia lima tahun atau lebih muda paling sering diserang neuroblastoma. Sementara pada anak-anak yang lebih tua sangat jarang terjadi.
(Baca juga:
Mengenal Neuroblastoma Perenggut Nyawa Ashira)