Jakarta, CNN Indonesia -- 'Bangun pagi dan bersemangat' tampaknya bukan kalimat ucapan isapan jempol belaka. Sebuah studi yang dilakukan oleh Northwestern University Feinberg School of Medicine, membuktikan bahwa bangun pagi dan terkena sinar matahari pagi, terbukti secara ilmiah dapat menurunkan berat badan.
Para peneliti meminta 54 partisipan yang rata-rata berusia 30 tahun mengenakan monitor pergelangan tangan. Monitor tersebut berfungsi melacak eksposur mereka terhadap cahaya pagi selama tujuh hari berturut-turut. Selain itu, mereka juga harus mencatat asupan kalori mereka di dalam sebuah buku harian khusus makanan.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE tersebut, ternyata orang-orang yang mendapatkan sinar matahari pagi lebih banyak memiliki Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) lebih rendah ketimbang mereka yang tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, mengapa orang-orang yang bermandikan sinar matahari pagi berat tubuhnya lebih kurang?
Dikutip dari laman Womenshealtmag, alasan pertama adalah, membuka diri pada cahaya matahari pagi dapat menyinkronkan jam biologis tubuh. Artinya, seseorang dapat memiliki jadwal tidur yang alami dan mantap.
Pada gilirannya, jadwal tidur yang stabil dapat membantu metabolisme tubuh berjalan lebih efektif, sehingga mampu menurunkan berat badan.
Alasan kedua adalah cahaya pagi membantu seseorang mendapatkan tubuh ramping, lepas dari peran pertamanya. Secara alami, sinar matahari pagi jauh lebih kuat, dibandingkan dengan cahaya sore.
Alasannya, cahaya pagi memiliki jumlah cahaya biru lebih banyak. “Cahaya biru adalah jenis cahaya dengan efek terkuat pada ritme sirkadian seseorang”, kata para para peneliti menjelaskan.
Kita hanya perlu mendapatkan setidaknya 20-30 menit sinar matahari pagi antara pukul 8 pagi hinga siang hari untuk mendapatkan keajaiban sinar matahari. Jika Anda bukan tipe pekerja yang bergegas ke luar rumah di pagi hari, coba bangun agak pagi. Nikmati kopi di luar ruangan dengan sinar matahari pagi membelai wajah.