6 Kesalahan yang Bikin Metabolisme Tubuh Melambat

Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak faktor membuat metabolisme tubuh melambat. Bahkan tanpa Anda menyadarinya. Bila sudah begitu, proses pembakaran kalori juga akan menurun dan memungkinkan terjadinya kenaikan berat badan.

Metabolisme adalah proses tubuh yang mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Semakin tinggi metabolisme, maka makanan lebih cepat dicerna dan membakar kalori lebih besar, sehingga tidak menyebabkan adanya timbunan lemak di tubuh. Sebaliknya, metabolisme yang lambat akan membuat tubuh lebih cepat menumpuk lemak.
 
Dikutip dari laman Prevention, berikut kesalahan-kesalahan yang bisa memperlambat sistem metabolisme tubuh Anda:

Setop produk susu

Otot sangat penting menjaga metabolisme tubuh bekerja dengan baik. Perempuan yang mengonsumsi 3- 7 porsi produk susu per hari akan kehilangan lebih banyak lemak, dan memperoleh lebih banyak massa otot, dibandingkan perempuan yang mengonsumsi produk susu kurang dari itu, menurut penelitian McCaster University.

“Dadih dan kasein yang terdapat di dalam susu adalah sumber protein dengan kualitas tinggi,” kata Brian St. Pierre, RD, ahli nutrisi McCaster University. “Dadih sangat baik mendorong sintesis protein yang  membangun otot. Sementara kasein menghentikan pemecahan kasein dan mempertahankan kerampingan tubuh.” Setidaknya santaplah tiga porsi yogurt, susu, dan keju per hari.

Menaikkan suhu

Peserta yang tidur di kamar yang didinginkan sampai 66 derajat fahrenheit atau 18 derajat celsius selama satu bulan akan menggandakan jumlah jaringan adiposa cokelat,  yakni sejenis lemak yang membakar kalori bukan menyimpannya. Penelitian tersebut dilakukan oleh National Institute of Health.

“Lemak cokelat menjadi lebih aktif dalam suhu dingin untuk menjaga kita tetap hangat,” kata Aaron Cypess, MD, ahli endokrinologi di NIH. Jadi semakin aktif lemak cokelat Anda, semakin banyak kalori yang Anda bakar sepanjang hari.

Memotong karbohidrat

Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa untuk menurunkan berat badan, diet rendah karbohidrat mengalahkan diet rendah lemak. Namun, tidak berarti menghilangkan karbohidrat sepenuhnya, apalagi jika Anda berolahraga secara teratur.

“Saat berolahraga otot-otot menutut glikogen dari karbohidrat di dalam tubuh,” kata St Pierre. “Jika tidak cukup mengonsumsi karbohidrat, tingkat glikogen menjadi terlalu rendah sehingga tidak ada energi untuk berolahraga secara intens.”

Kalori yang terbakar akan lebih sedikit selama latihan serta pascalatihan. Disarankan untuk mengonsumsi satu porsi karbohidrat (sekitar satu tangkup telapak tangan), seperti oatmeal, beras merah, atau ubi jalar setiap kali makan.  

Terburu-buru melakukan olah raga kekuatan

Beberapa latihan kekuatan sangat bagus membangun otot. Namun melakukan repetisi dengan cepat akan membuat Anda kehilangan manfaat dari meningkatkan metabolisme yang berasal dari gerakan eksentrik. Gerakan eksentrik lebih merusak muskular.

Dibutuhkan usaha yang lebih besar untuk memulihkan tubuh dibandingkan gerakan konsentrik, gerakan di mana Anda mengangkat atau menarik beban.   

Camilan salah

Alih-alih menyantap makanan rendah kalori seperti kue beras, lebih baik menyantap kacang-kacangan. Penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh ganda terutama yang terdapat yang terkandung pada kenari, dapat meningkatkan aktivitas gen tertentu yang mengontrol pembakaran lemak. Makanlah sekitar 1 sampai 1,5 ons (segenggam kecil) kenari per hari.

Menaburi makanan dengan garam laut

Garam laut adalah pilihan yang lebih nikmat daripada garam biasa di meja makan Anda, namun kurang memiliki yodium, unsur utama yang memberikan kelenjar tiroid, pengontrol metabolisme. Tanpa yodium memadai, tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Secara teratur tempatkan makanan kaya yodium seperti rumput laut, udang , telur,  ikan cod pada menu makan Anda.