Jakarta, CNN Indonesia -- Pasien yang menderita kanker seringkali harus menjalani proses pengobatan yang panjang. Dalam perjalanannya, tak sedikit yang merasa bosan dan memilih berhenti menjalani pengobatan.
Dokter ahli onkologi dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, Aru W Sudoyo menghimbau agar pasien tidak cepat bosan dalam menjalani rangkaian pengobatan dan bertemu dengan dokter.
Ia mengatakan bahwa angka kesembuhan pasien penderita kanker payudara secara statistik terus meningkat setiap tahunnya. Ilmu kedokteran yang terus berkembang setiap saat menjadi salah satu faktor yang mendorong kesembuhan pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah sebabnya pasien tidak boleh menyerah dan berhenti begitu saja," kata Aru dalam sebuah diskusi di Hotel JW Marriott, Jakarta, seperti ditulis pada Kamis (4/12).
Aru juga menampik adanya anggapan bahwa pengobatan pada pasien kanker bertujuan untuk memperpanjang hidup bukan pada kesembuhan. Menurutnya, istilah memperpanjang hidup sudah tidak relevan dengan dunia sekarang.
"Saya minum air putih itu juga untuk memperpanjang hidup, semua yang dilakukan manusia pada dasarnya adalah untuk memperpanjang hidup," ujarnya.
Aru memaparkan bahwa langkah-langkah medis yang dilakukan pada pasien adalah upaya untuk mempertahankan proses kehidupan dan meningkatkan kualitas kehidupan itu sendiri.
"Perpanjangan hidup atau penghentian hidup itu bukan di tangan dokter," tutur Aru.
Oleh karena itu, ia menjelaskan supaya para penderita kanker tetap menjaga semangat untuk sembuh agar proses pengobatan dapat berjalan maksimal.
"Harapan untuk hidup adalah semangat juang yang penting. Yang penting realistis, kalau kanker diketahui lebih awal maka kemungkinan sembuh lebih besar," katanya.
(mer/mer)