PENELITIAN PSIKOLOGIS

Usia-usia yang Bikin Orang Lebih Nekat

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2014 11:35 WIB
Jika pernah mendengar istilah krisis paruh baya, pernah tidak Anda mendengar istilah krisis akhir dekade? Di usia tertentu orang cenderung lebih nekat.
Ilustrasi (Getty Images/hikrcn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jika pernah mendengar istilah krisis paruh baya, pernah tidak Anda mendengar istilah krisis akhir dekade? Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh NYU Stern dan UCLA Anderson menemukan bahwa orang-orang berusia 29, 39, 49, atau 59 seringkali melakukan hal-hal radikal.

Berolahraga sangat giat, berselingkuh, bahkan hal yang sangat menyeramkan bunuh diri. Ya, orang-orang di akhir dekade usia mereka dianggap lebih mungkin melakukannya ketimbang mereka di usia lain.

“Kami menemukan di akhir dekade usia pada angka sembilan, orang cenderung mempertanyakan apakah kehidupan mereka telah bermakna,” kata Adam Alter, salah seorang penulis yang juga profesor di NYU Stern School of Business, seperti dilansir dari Prevention, Kamis (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hal itu dapat menjadi pengalaman psikologis yang luar biasa, terutama saat mereka merasa hidup mereka tidak bermakna.”

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Proceeding of the National Academy of Sciences, krisis eksistensial mendorong orang berperilaku membangun yang baik. Misalnya, dengan mendaftar maraton untuk pertama kali dalam hidup mereka.

Atau, bisa juga malah mendorong perilaku destruktif, misalnya bermain api dengan berselingkuh atau mengakhiri hidup.

Para peneliti tidak bertanya, siapa yang membeli mobil mewah, mengencangkan wajah, atau berhenti dari pekerjaan kantoran mereka demi mengikuti gairah lain. Mereka justru menemukan, orang-orang di usia tersebut baik laki-laki maupun perempuan cenderung mengambil saham. Kecondongan tersebut terjadi di puluhan budaya dan negara lain.

Sangat baik ketika Anda mengambil kendali hidup. Kembali ke sekolah, menemui konselor pernikahan, atau meningkatkan kesehatan Anda. Namun jangan terburu-buru bertindak di luar batas kemampuan, seperti membeli mobil mewah. Lagipula, penggolongan usia hanya sebuah konstruksi sosial di masyarakat.

“Sebenarnya perbedaan antara usia 29 dan 30 tidak mempunyai makna lebih secara biologis, seperti halnya perbedaan antara 28 dan 29 atau 30 dan 31,” kata Alter.

Paling tidak, lanjutnya, ada baiknya berhenti sejenak untuk mempertimbangkan apakah keputusan Anda dimotivasi oleh kebutuhan asli atau hal simbolik penanda peralihan dekade usia.”

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER