Jakarta, CNN Indonesia -- Minuman keras oplosan banyak 'berkeliaran' di jalanan. Ada sekelompok orang yang diam-diam mencampur alkohol dengan bahan-bahan lain demi memuaskan hasrat mabuk. Yang penting lupa daratan, bebas dari segala macam permasalahan.
Masalahnya, bahan-bahan yang digunakan tidak selalu bisa dipertanggungjawabkan. Alkoholnya bisa saja produk industri, yang bukan untuk dikonsumsi. Bahan-bahan lainnya pun tergolong berbahaya jika asal dicampur menjadi satu. Bisa mematikan.
Agar tidak terjebak maut miras oplosan, ada cara mudah membedakan minuman yang legal dan ilegal. Berdasarkan wawancara CNN Indonesia dengan Wawan Onimusha, bartender dari Bar Pro Bar Academy, Senin (8/12), berikut setidaknya empat cara mengidentifikasi miras oplosan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Stiker bea cukaiMinuman keras yang legal, pasti sudah dilabeli bea cukai. "Cari minuman yang sudah ada stiker bea cukainya, itu lebih aman," kata Wawan. Artinya, minuman itu sudah melintasi 'sensor' pemerintah.
Tapi, stiker bea cukai itu juga yang membuat minuman beralkohol lebih mahal. Lantas, sebagai gantinya, masyarakat menengah ke bawah yang tak mampu beli mencari alternatif dengan mengoplos.
2. Minum di bar vs jalananWawan menuturkan, jika ingin mengonsumsi miras yang aman, sebaiknya pergi ke bar. Meskipun tidak semua orang menyukai suasana yang temaram ditambah musik yang berdentum, racikan bartender merupakan satu-satunya miras oplosan yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Di bar pasti minumannya orisinal. Karena bar kan harus punya izin juga untuk alkohol-alkoholnya," ujar Wawan.
Yang selama ini menjadi masalah, adalah oplosan jalanan yang sering dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah. Ditegaskan Wawan, itu pasti memakai miras selundupan.
3. Aroma menyengatKalangan tertentu, terutama bartender yang sudah terbiasa meracik minuman dan tahu banyak soal alkohol, bisa membedakan miras oplosan hanya dari aromanya. Tapi, diakui Wawan, itu tidak mudah bagi orang awam.
"Biasanya miras oplosan yang menggunakan produk lokal aromanya akan lebih menyengat," ujarnya menerangkan. Sebelum mencoba mencium, harus tahu lebih dahulu beda aroma gin, wiski, rum, dan jenis minuman beralkohol lainnya.
4. Buih minumanSecara sekilas, miras oplosan juga bisa dibedakan lewat buih minumannya. Wawan menerangkan, minuman yang berkualitas biasanya buihnya cepat hilang. Produk lokal, tentu sebaliknya.
"Kalau dikocok dan buihnya long last, itu produk lokal. Kalau cepat hilang itu bagus," ia menuturkan dengan singkat.
(rsa/mer)