Jakarta, CNN Indonesia -- Polusi udara memiliki banyak dampak negatif untuk kesehatan. Misalnya, meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru dan bahaya pernapasan lainnya, termasuk asma.
Polusi udara bukan hanya masalah umum yang dihadapi kota Jakarta, Indonesia. Untuk itulah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengukur tingkat polusi udara di 1600 kota di 91 negara. Mereka mengelompokkan negara-negara sesuai dengan kadar polusi udara di negera tersebut.
WHO merekomendasikan maksimal paparan 10 mikrogram PM2.5 per kubik meter dalam setahun, dan maksimal 25 mikrogram per kubis meter dalam periode 24 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain, indeks polusi udara ditetapkan dalam kisaran angka 0-500. Kadar polusi 0-25 merupakan kadar terendah partikel berbahaya di udara. Kadar polusi ini dikategorikan rendah. Kadar 26-50 dalam kategori sedang, 51-100 dalam kategori tinggi, 101-200 dalam kategori sangat tinggi, dan kadar 201-500 dalam kategori berbahaya.
Jika skor polusi sudah di atas 201-500, maka udara di lokasi tersebut sangat berbahaya untuk pernapasan dan menjadi penyebab berbagai penyakit lain.
Berikut 10 kota yang ditetapkan WHO memiliki kadar polusi tertinggi di dunia, dikutip dari
Health Me Up.
1. Peshawar, Pakistan
Kadar polusi udara, 540.
2. Rawalpindi, Pakistan
Kadar polusi udara, 448.
3. Mazar-e Sharif, Afghanistan
Kadar polusi udara, 334.
4. Gwalior, India
Kadar polusi udara, 329.
5. Ahvaz, Iran
Kadar polusi udara, 320.
6. Hamad Town, Bahrain
Kadar polusi udara, 308.
7. Raipur, India
Kadar polusi udara, 305.
8. Delhi, India
Kadar polusi udara, 286.
9. Karachi, Pakistan
Kadar polusi udara, 273.
10. Kabul, Afghanistan
Kadar polusi udara, 260.
(chs/chs)