Bali, CNN Indonesia -- Menenangkan dan menyejukkan. Ubud, salah satu desa di Bali, identik dengan dua kata itu. Wisatawan domestik maupun asing yang ingin lari dari suasana kota dan mencari ketenangan, biasanya menjadikan Ubud sebagai tujuan utama. Belum lagi, desa itu kaya akan seni budaya.
Namun di antara hamparan sawah nan hijau, hiruk-pikuk pasar seni, maupun goresan kuas para pelukis di Ubud, terdapat denyut adrenalin yang juga berdetak. Ada titik-titik liar yang ingin menunggu dieksplorasi. Anda bisa merasakan pengalaman berbeda dari petualangan itu.
Salah satu penyelenggara wisata di Pulau Dewata, Bali Adventure menyuguhkan opsi. Mulai menaklukkan deru air sungai sampai menjelajah hutan tropis bersama gajah, berikut rangkuman wisata liar yang dirasakan CNN Indonesia saat berkunjung ke Ubud, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membelah ketenangan Ubud, ada gejolak-gejolak liar di Sungai Ayung yang menanti ditaklukkan. Setidaknya 33 titik jeram mendebarkan harus diarungi untuk menuntaskan hasrat petualang Anda. Siapkan kayuhan dayung, perahu karet, helm, dan pelampung dada sebagai senjata.
Sungai Ayung merupakan paket lengkap untuk pencinta arung jeram pemula. Mulai jalur landai, air terjun mini, pusaran air, arus kuat, sampai tikungan dan turunan yang dikepung bebatuan besar, tersedia. Semua itu terekam dalam perjalanan sepanjang kurang lebih 10 kilometer, selama dua jam.
Di musim hujan, perjalanan air akan terasa lebih seru. Arus lebih kuat dan air lebih tinggi. Di tengah perjalanan, Anda bisa berjumpa kelompok arung jeram lain dan 'perang air' bersama mereka. Anda juga bisa melompat keluar perahu untuk berenang di jalur tenang atau menikmati guyuran air terjun.
Tak perlu khawatir soal keselamatan. Ada pemandu yang pasti menyertai di setiap kapal karet. Di bawah komandonya, Anda harus bekerja tim untuk mendayung maju, mundur, maupun mencipratkan air ke kapal karet 'lawan'. Kuncinya satu: jangan pernah takut basah.
Layanan arung jeram Bali Adventure ada sejak 1989. Beberapa selebriti pernah mencobanya, seperti aktor Jean Claude van Damme dan pesulap David Copperfield. Terdapat dua kloter arung jeram, pukul 9 pagi dan pukul 1 siang. Selain Ubud, ada pula di Nusa Dua, Kuta, dan Sanur.
Harga per orang US$ 79 atau Rp 977 ribu untuk dewasa. Itu sudah termasuk layanan antar-jemput, makan siang prasmanan, mandi air panas dan ruang ganti, serta asuransi.
Untuk pengalaman lebih liar bersama Sungai Ayung, Anda juga bisa mencoba layanan kayak. Kalau satu perahu karet arung jeram bisa berisi sampai delapan orang, dengan kayak Anda bisa mengeksplorasi Sungai Ayung hanya bersama seorang pemandu. Perahunya cukup untuk dua orang.
Dengan itu, Anda bisa bermanuver lebih tajam, mendayung lebih penuh tenaga, atau terombang-ambing pusaran air dengan lebih liar. Pemandu yang ditugaskan jauh lebih berpengalaman dibanding untuk arung jeram. Namun, layanan kayak juga hanya diperuntukkan bagi Anda yang berpengalaman. Kayak juga khusus untuk Anda yang berusia 16 hingga 60 tahun.
Panjang penjelajahan tidak jauh berbeda dengan arung jeram. Masih di Sungai Ayung, dengan jarak tempuh 10 kilometer atau sekitar dua jam perjalanan. Titik jeram yang menanti pun masih sama. Di tengah perjalanan, Anda juga masih bisa berperanh dengan perahu karet lain.
Sekali perjalanan kayak dibanderol harga US$ 89 atau sekitar Rp 1,1 juta. Harga juga sudah termasuk layanan antar-jemput, makan siang prasmanan, mandi air panas dan ruang ganti, serta asuransi. Di beberapa titik, akan ada juga fotografer yang siap mengabadikan ekspresi Anda menikmati petualangan air liar di Sungai Ayung.
Gajah-gajah Sumatera juga ada di Pulau Dewata. Di kawasan Taro, Ubud, mereka hidup di tengah surga seluas 3,5 hektar. Surga itu dinamakan Elephant Safari Park. Itu berupa kebun dan hutan tropis bagi populasi gajah terbesar di Bali, yang didirikan sejak tahun 1997.
"Kami punya 31 gajah, dibebaskan di alam terbuka," kata Steve Charles, Direktur Operasional Bali Adventure Sky Tours pada CNN Indonesia dalam sebuah kesempatan. Gajah-gajah itu juga bisa ditunggangi untuk berkeliling area Elephant Safari Park. Harga tiket masuk, US$ 19 atau Rp 235 ribu. Jika ingin menunggang gajah sembari berkeliling, harganya US$ 52 atau Rp 643 ribu.
'Penghuni' Elephant Safari Park lihai beratraksi. Pertunjukan melukis, mencipratkan air, bermain basket, dan berhitung ada tiap hari. Hiburan itu sudah dijajal banyak pesohor, seperti David Beckham, Julia Roberts, Julian Lennon, Steve Irwin, Jessica Biel, juga Tony Blair dan Calvin Klein.
Bertualang bersama gajah-gajah itu di malam hari juga dimungkinkan. Derap langkah mereka akan membawa Anda membelah kabut sunyi Hutan Taro, mengantar Anda melihat gemerlap bintang di langit lepas. Wisata itu dimulai saat matahari mulai terbenam, dan diakhiri dengan makan malam.
Harga safari malam dan pertunjukan gajah saja US$ 69 atau Rp 853 ribu, dan menjadi US$ 109 atau Rp 1,35 juta per orang jika ditambah makan malam eksklusif, romantis, beratapkan langit Ubud.
Bukan hanya itu, Elephant Safari Park juga punya Elephant Museum, Discovery Centre, serta Ivory Cafe and Gardens. Itu juga lokasi tepat sebagai saksi foto pranikah, pesta pertunangan, ulang tahun, juga pernikahan. Tahun 2009, tempat itu juga punya Luxury Lodge dengan 27 kamar mewah.
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan bersama gajah di tanah mereka. Pertama, yang jelas adalah menikmati pemandangan dengan kaca mata gajah. Caranya tentu dengan menunggang mereka. Di punggung gajah-gajah dewasa, tersedia bangku kayu yang cukup untuk dua orang. Sementara pemandu duduk di depan untuk mengendarai gajah. Anda akan diajak tur berkeliling.
Untuk menunggang gajah, layanan antar-jemput, makan siang prasmanan, pertunjukan gajah, serta semua wahana harga yang dibanderol sebesar US$ 86 atau Rp 1 juta untuk satu orang dewasa.
Sembari menunggang gajah, Anda akan melewati hutan dan danau pemandian, juga berkesempatan memberi makan serta memandikan mereka. Gajah-gajah yang ada sangat jinak dan bersahabat. Bukan hanya gajah dewasa, Anda juga bisa bermain bersama mereka yang masih bayi.
Jika belum puas bermain, Anda masih bisa sarapan dengan gajah-gajah itu. Mereka akan menjemput Anda di kamar, lalu mengajak makan bersama. Tentu saja, ada tarif berbeda untuk itu. Memandikan gajah, sarapan bersama gajah dengan pilihan ala Amerika atau kontinental, menonton pertunjukan gajah, safari menunggang gajah, dibanderol harga US$ 99 atau Rp 1,2 juta.
Anda akan merugi jika mengunjungi Ubud tanpa merekam keindahan alamnya. Mencicipi seni di museum, berburu pernak-pernik unik di Pasar Seni Ubud, belum cukup memanjakan jiwa petualang Anda. Jika hanya punya waktu beberapa jam, Anda bisa coba menjelajah Ubud dengan bersepeda.
Rangkuman perjalanan diawali dari Gunung Batur. Jalurnya tidak terlalu sulit. Dengan sepeda gunung yang telah disediakan, kebanyakan Anda hanya akan menjumpai jalur menurun ketimbang menanjak. Pemandangan indah dari atas Danau Kintamani akan menyambut pertama kali.
Lalu, petualangan dilanjutkan dengan menjelajah pedesaan Hindu kuno, melewati berbagai pura, tempat ibadah, serta lokasi upacara. Setelah itu, persawahan Ubud yang membentang luas dengan hamparan hijau juga akan dilewati. Belum lagi perkebunan buah dan rempah. Anda boleh turun, memetik, dan langsung mencicipi hasil perkebunan itu.
Kayuhan sepeda tidak akan terasa lantaran keindahan pemandangan dan terpaan udara segar terus menghibur di sepanjang perjalanan. Wisata ini lebih asyik dilakukan bersama keluarga.
Perjalanan sepanjang 25 kilometer Anda akan berakhir di Elephant Safari Park. Tidak perlu membayar lagi untuk masuk ke dalamnya. Tiket yang dibayar seharga US$ 79 atau sekitar Rp 977 ribu sudah termasuk itu, beserta layanan antar-jemput, handuk dingin, air mineral, makan siang prasmanan, dan asuransi. Akan tetapi, harga itu di luar segala atraksi gajah yang ada.
Jika ingin ditambah menunggang gajah, tersedia paket seharga US$ 135 atau Rp 1,7 juta.