MITOS KULINER

Benarkah Mi Instan Mengandung Lilin?

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 12:49 WIB
Mi instan banyak digemari karena rasanya yang lezat. Sayangnya, makanan cepat saji ini dianggap tidak sehat karena dipercaya mengandung lilin.
Ilustrasi mi instan (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mi instan banyak digemari karena rasanya yang lezat. Bahkan, ada yang menjadikan mi instan sebagai makanan favorit. Sayangnya, makanan cepat saji ini dianggap tidak sehat karena dipercaya mengandung lilin. Benarkah demikian?

Banyak orang yang percaya bahwa mi instan mengandung lapisan lilin untuk membuatnya lebih tahan lama. Namun, hal itu sebenarnya hanya mitos. Tidak ada penggunaan lilin dalam pembuatan mi instan.

Berdasarkan jurnal Food Research International yang telah dipublikasikan pada 2008, tidak ada ‘pemakaian lilin’ di dalam langkah-langkah pembuatan mi instan. Yang ada hanyalah penggorengan hingga kering (deep fried).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, mi instan mengandung lilin hanyalah mitos belaka, seperti dikutip dari buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan karangan Nutrifood Research Center, Kamis (11/12).

Namun, proses penggorengan ini tetap saja membuat mi instan kaya lemak jenuh sehingga tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan.

Tapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyiasati agar mi instan menjadi lebih sehat. Pertama, kurangi penggunaan bumbu mi untuk mengurangi asupan garam harian Anda. Kedua, konsumsilah mi instan dengan banyak sayuran, misalnya sawi atau bayam.

Lebih baik lagi bila mi dipadankan dengan sumber protein seperti telur. Ingin lebih sehat? Pilih mi instan yang di-oven (air dried), bukan digoreng.

(mer/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER