Kaliadrem, Si Manis dalam Sesajen Galungan

Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu Hari Raya umat Hindu adalah Galungan. Galungan merupakan Hari Raya untuk merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

Seperti tradisi masyarakat Hindu setiap hari, khususnya di Bali, aneka sesajen juga akan melengkapi rangkaian upacara ini. Selain buah-buahan dan makanan lain, salah satu makanan yang ada dalam upacara ini adalah kaliadrem.

Kaliadrem adalah salah satu penganan tradisional dengan rasa yang manis. Uniknya, kue ini berbentuk segitiga, namun ada lubang di tengahnya seperti donat.

Kaliadrem dibuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah, gula pasir, kelapa parut dan sedikit garam agar terasa gurih. Adonan kue ini dicampur menjadi satu sampai kalis dan bisa dibentuk segitiga, ditaburi wijen lalu digoreng.

Sekilas pembuatannya memang terlihat mudah. Namun, dalam kenyataannya, proses pembuatan kue menghabiskan waktu yang lama.

Sebelum dibentuk segitiga dan digoreng, adonan kue ini harus didiamkan atau diistirahatkan selama 5-8 jam. Proses mengistirahatkan adonan ini bertujuan agar kue lebih mengembang dan empuk saat digigit.

Tak cuma itu, sang pembuat juga harus bersabar karena untuk menghasilkan bentuk segitiga yang apik, adonan kaliadrem harus dicetak dengan menggunakan kojong.

Kojong adalah cetakan berbentuk segitiga yang terbuat dari daun pisang. Setelah segitiga tercetak rapi, sebuah lubang dibuat di tengah segitiga. Lalu ‘donat’ Bali ini pun ditaburi wijen di bagian atasnya, baru digoreng sampai matang.

Rasa manis yang berpadu dengan rasa wijen yang gurih membuat rasa kue ini semakin menggoda. Campuran gula merah dan gula pasirnya yang terkena panas dan terkaramelisasi membuat sensasi tersendiri. Kue ini adalah pasangan yang paling mantab disandingkan sebagai teman minum teh atau kopi yang agak pahit.

(chs/mer)