Jakarta, CNN Indonesia -- Pencinta durian di Jakarta tidak akan pernah kehabisan buah favoritnya. Tak perlu jauh-jauh ke Sumatera atau Thailand untuk menikmati legitnya buah durian. Ibu Kota mendatangkan durian dari mana-mana untuk memuaskan dahaga pencinta buah itu.
Selain durian dari berbagai penjuru nusantara, ada pula durian lokal dari sekitar Jawa Barat. Yang jelas, semua bisa didapatkan dengan mudah. Harganya pun rata-rata sama, tidak terlalu mahal.
Berikut rangkuman CNN Indonesia soal lokasi-lokasi berburu durian di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di depan Taman Makam Pahlawan Kalibata, berderet jajaran lapak tak permanen. Di kayu-kayunya, bergantungan buah bulat dungan kulit berduri. Buah yang sama juga ditumpuk di bagian depan atau samping lapak. Bagi pencinta durian, tempat itu bagai taman yang tak boleh dilewatkan.
Kalibata merupakan salah satu tempat berburu durian di Jakarta. Berbagai jenis durian tersedia: yang lokal seperti petruk sampai yang internasional seperti montong.
Lapak itu buka setiap hari. Seringkali, terlihat lebih ramai di malam hari. Pengunjungnya bisa karyawan yang baru pulang kerja atau keluarga yang memang suka durian. Kalibata cukup strategis dan mudah untuk dijangkau. Penjual biasanya menyediakan tempat makan di tempat.
Lokasinya memang sederhana. Hanya ada bangku kayu buatan. Namun justru itulah sensasi menyantap durian di tengah kota.
Harga durian yang dijual berbeda-beda sesuai jenisnya. Menurut salah satu penjual bernama Asep, durian petruk yang paling laris. Jenis itu dijual Rp 50 ribu per buah. Sedangkan durian montong, harganya Rp 50 ribu per kilogram.
"Kalau durian medan lagi sedikit, kadang-kadang harganya bisa sama seperti petruk," ujar Asep menambahkan.
Selain di depan TMP Kalibata, lapak-lapak penjaja durian juga bisa ditemui di sekiataran Pasar Minggu.
Jika mengarahkan kendaraan ke Kota Tua, Jakarta Pusat coba sesekali belokkan sedikit ke kawasan Mangga Besar. Yang ada di sana bukan hanya hotel dan deretan penjual obat kuat pria. Di sepanjang Jalan Mangga Besar juga terselip penjual durian.
Sama seperti lapak-lapak kayu di Kalibata, penjual durian di Mangga Besar juga menyediakan fasilitas makan di tempat. Bahkan yang ini lebih mumpuni. Pengunjung bisa duduk di meja kayu seperti pedagang kaki lima, dan disediakan air mineral.
Tinggal pilih durian yang disuka. Kebanyakan yang dijual di Mangga Besar adalah durian medan. Ada juga durian montong, petruk, dan beberapa durian lokal lainnya. Harga durian lokal tidak kalah legit dibanding montong.
Biasanya, penjual menawarkan harga Rp 50 ribu per buah yang ukurannya besar. Untuk yang berukuran kecil, Rp 25 ribu. Tetapi jika pintar menawar, pengunjung bisa mendapatkan tiga durian sedang dengan harga Rp 100 ribu. Bahkan jika ada yang busuk atau tidak manis, bisa meminta ganti berupa satu durian tambahan.
Lapak-lapak durian itu ada sepanjang hari, di musim apapun. Namun tempat itu biasanya lebih ramai dikunjungi saat malam hari.
Bagi pencinta durian yang berada di sekitar Jakarta Barat atau Selatan dan terlalu jauh untuk ke Kalibata atau Mangga Besar, bisa mencoba durian yang dijual di sekitar Cipulir atau Ciledug. Penjaja durian di Ciledug cenderung terpencar, tidak terpusat di satu kawasan saja.
Mereka bisa ditemukan di bawah-bawah kolong jembatan tol atau fly over besar, dan tidak punya tempat berjualan yang mumpuni. Kebanyakan durian yang dijual pun lokal, sumbernya dari Bogor. Buah-buah itu ditumpuk begitu saja di jalanan. Sulit untuk makan di tempat. Penjual hanya menyediakan satu bangku kayu panjang.
Apalagi, rasanya tak terlalu lezat. Harga duriannya pun tidak jauh berbeda dengan yang dijual di Mangga Besar dan Kalibata. Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per buah. Namun sekali lagi, jika pintar menawar pengunjung bisa mendapat lebih murah.
Sementara di Cipulir, penjual durian bisa ditemukan di sepanjang Jalan Ciledug Raya, searah dengan ITC Cipulir. Di kanan kiri jalan, penjual durian menanti pembeli. Ada gerai yang mirip seperti rumah makan, tetapi harganya mahal. Sebab, yang dijual durian montong dan impor.
Satu buah durian bisa ratusan ribu. Tetapi ada pula penjual durian lokal di sana. Mereka tidak punya lapak, buahnya hanya ditumpuk di tepian jalan. Tetapi mereka menyediakan tikar untuk duduk lesehan. Saat malam, pengunjung bisa menikmati kelezatan durian di emperan.
Tidak setiap hari ada penjual durian di kawasan Palmerah. Penjual yang menjajakan buah itu di depan Pasar Palmerah, biasanya hanya ada saat musimnya tiba, sekitar pertengahan tahun. Di masa-masa itu, durian lokal yang buahnya kecil, ditumpuk di keranjang-keranjang dekat pasar.
Meski ada yang rasanya manis, durian lokal itu tidak seenak yang dijual di tempat lain seperti Kalibata atau Mangga Besar. Bentuk dan rasanya mirip yang ada di sekitar Ciledug. Harganya juga cenderung lebih mahal, karena dekat permukiman.
Durian lokal di Palmerah biasanya dibanderol seharga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per buah, untuk yang berukuran kecil. Namun lagi-lagi, pengunjung harus bisa menawar. Penjual bisa memberikan dagangannya dengan harga Rp 100 ribu untuk tiga durian. Yang ukurannya lebih besar, ditawarkan seharga Rp 50 ribu.
Durian-durian itu lebih baik dibawa pulang dan dimakan di rumah. Sebab, penjual durian di Palmerah biasanya tidak menyediakan fasilitas makan di tempat.
Jalan Percetakan Negara juga menjadi salah satu lokasi buruan pencinta durian. Deretan lapak penjual durian bisa ditemui di depan Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Selain lapak kayu tak permanen, ada juga yang berjualan dengan mobil bak terbuka.
Pengunjung bisa memilih dari setumpuk durian di sana. Bisa makan di tempat, atau dibawa pulang. Penjaja durian yang menggunakan mobil biasanya punya tempat lebih mumpuni. Mereka memasang meja kayu yang dilekatkan ke bodi samping mobil. Kursi plastik pun tersedia.
Lapak di sana menyediakan berbagai jenis durian, tetapi lebih banyak yang berasal dari Sumatera. Durian medan atau palembang biasanya paling banyak dicari pengunjung.
Durian-durian itu didatangkan dari tanah asalnya. Mereka dikirim dengan kargo pesawat ke Jakarta. Setelah ada di satu lokasi pusat, durian-durian medan itu disebarkan ke beberapa titik, termasuk Jalan Percetakan Negara.
Karena didatangkan langsung dari Medan, tak heran jika harganya juga sedikit lebih mahal. Sekitar Rp 35 ribu per buah. Ukurannya tidak terlalu kecil, dan rasanya tidak mengecewakan. Legit, sama dengan durian-durian yang dijual di Sumatera.